Kuartal I, Laba Bersih Bank Mandiri Anjlok 25,24%


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih di sepanjang kuartal I 2021 sekitar Rp5,918 triliun atau turun 25,24% dibandingkan periode serupa tahun lalu Rp7,916 triliun.

“Penurunan laba bersih disebabkan tingginya biaya CKPN sekitar 55,42% atau menjadi Rp5,408 triliun dari Rp3,479 triliun,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam konferensi pers daring, Selasa (26/4).

Selain itu, fee based income juga turun sekitar 1,62% atau menjadi Rp7,614 triliun per Maret tahun ini dari periode serupa tahun lalu berada di level Rp7,738 triliun.

Kendati demikian, Bank Mandiri mampu mempertahankan laju pertumbuhan pendapatan operasional sekitar 7,16% menjadi Rp25,612 triliun dari Rp23,899 triliun. Penopangnya adalah kenaikan pendapatan bunga bersih sebanyak 12,6% menjadi Rp17,5 triliun.

Ia menambahkan, Bank Mandiri menorehkan pertumbuhan kredit konsolidasi sekitar 9,1% atau menjadi Rp984,8 triliun. Secara bank only, penyaluran kredit hingga kuartal pertama tahun ini mencapai Rp779 triliun.

“Penopangnya adalah segmen wholesale yang bertumbuh 0,18% menjadi Rp513,9 triliun dan segmen UMKM naik 3,22% menjadi Rp92,1 triliun,” ucapnya.

Ia menilai, pencapaian tersebut tetap memperhatikan kualitas pembiayaan sehingga rasio NPL konsolidasi terjaga baik di kisaran 3,15% dan rasio pencadangan terhadap NPL lebih dari 220%.

Dari sisi penghimpunan DPK, Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh 25,5% menjadi Rp1.181 triliun, dengan komposisi dana murah meningkat 67,6% dari sebelumnya berada di posisi 64,13%. DPK secara bank only juga menguat sekitar 15,6% mencapai Rp947,8 triliun dengan CASA ratio sekitar 71,2%.

“Penopangnya adalah pertumbuhan giro yang mencapai 41,73% menjadi Rp335,9 triliun,” terangnya.


Editor : Widya