Kimia Farma Turunkan Biaya PCR Menjadi Rp495.000


Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) siap menjalankan keputusan Kementerian Kesehatan tentang penurunan tarif/harga tes polymerase chain reaction (PCR) berdasarkan Surat Edaran (SE) Dirjen Pelayanan Kesehatan No. HK.02.02/I/2824/2021 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang berlaku mulai Selasa, 17 Agustus 2021.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan perseroan menyambut baik keputusan Kementerian Kesehatan yang menurunkan tarif layanan pemeriksaan PCR.

“Kimia Farma langsung melaksanakan arahan pemerintah tentang penurunan tarif tes PCR sebagai bentuk komitmen kami untuk memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Dengan demikian akan semakin mudah bagi masyarakat untuk mengakses tes COVID-19 yang berujung pada perbaikan iklim Kesehatan Indonesia secara menyeluruh,” dalam keterangannya, Kamis (19/8).

Sementara itu Plt. Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) Agus Chandra mengungkapkan perseroan turut merealisasikan penurunan harga tes PCR dengan sebaik-baiknya.

“Selain menurunkan harga tes PCR menjadi Rp495.000, kami juga menurunkan tarif/harga swab/rapid test antigen menjadi Rp85.000 untuk jenis alat regular dan untuk merk Abbot Panbio turun jadi Rp125.000,” tutur Agus.

Kimia Farma sebagai bagian dari Holding Farmasi BUMN lanjut Agus, berkomitmen menjalankan tugas pemeriksaan COVID-19 guna memberi pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Profesionalisme akan berlaku pada seluruh klinik Kimia Farma yang menyelenggarakan tes PCR dan swab antigen. Perseroan siap membantu pemerintah dalam melakukan pemeriksaan atau testing COVID-19,” ujarnya.


Editor : Irwen