Kembangkan Pabrik Chlor-Alkali Berskala Dunia, Chandra Asri Gandeng INA


 

PT Chandra Asri Tbk
 

 

Jakarta – Kembangkan pabrik chlor-alkali berskala dunia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) gandeng Indonesia Investment Authority (INA).

INA, bersama dengan calon investor internasional lainnya, akan menjajaki rencana pembelian saham PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Chandra Asri yang telah didirikan sebagai special purpose vehicle untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik chlor-alkali berskala dunia. Pabrik ini akan memproduksi lebih dari 400.000 metrik ton per tahun caustic soda (dikenal juga sebagai sodium hydroxide) dan 500.000 metrik ton per tahun ethylene dichloride (EDC).

Sebagai bagian dari akselerasi pembangunan pabrik ini, Chandra Asri telah menandatangani perjanjian basic engineering and licensing dengan Asahi Kasei Corporation (AKC) dari Jepang, pemegang lisensi terkemuka kelas dunia dengan kekayaan intelektual canggih untuk pembangunan pabrik chlor-alkali berskala dunia.

“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Chandra Asri, produsen petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia, dalam kemitraan strategis ini. Kolaborasi tersebut sangat selaras dengan tema investasi prioritas untuk mendukung hilirisasi rantai nilai nikel sebagai komponen penting dalam pengembangan industri kendaraan listrik,” kata Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah dalam keterangannya, Kamis (13/4).

Sedangkan Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri, Erwin Ciputra mengungkapkan, investasi aset hilir ini sejalan dengan strategi untuk mencapai pertumbuhan transformasional melalui PT Chandra Asri Perkasa (CAP2), kompleks petrokimia kedua berskala global.

“Sebagai komponen inti dari portfolio keseluruhan CAP2, pabrik chlor-alkali membantu memenuhi kebutuhan Indonesia dan Asia Tenggara yang terus meningkat untuk caustic soda dan EDC. Kami senang dapat menjajaki peluang kerjasama dengan INA dimana pabrik ini akan mengurangi impor Indonesia dan meningkatkan ekspor negara dengan cara yang bermakna dan berkelanjutan,” paparnya.

Caustic soda merupakan bahan baku penting bagi industri hilir yang terus bertumbuh di Indonesia, seperti ekstraksi alumina, ekstraksi nikel, pengolahan air, produksi tekstil, produksi pulp dan kertas, serta produksi sabun dan deterjen. Ethylene dichloride adalah bahan baku utama dari bahan kimia perantara untuk produksi polyvinyl chloride (PVC), yang banyak digunakan dalam berbagai aplikasi produk akhir termasuk konstruksi dan pengemasan.


Penulis : Indra

Editor : Irwen