IPO Sumber Mineral Global kelebihan permintaan
Jakarta - PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) melakukan penawaran umum atau Initial Public Offering (IPO) pada 24 Januari hingga 26 Januari 2024 dan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 23,52 kali dari total saham atau sebanyak 156,77 kali dari porsi pooling.
“Antusiasme investor tidak terlepas dari prospek kinerja perseroan yang berpotensi tumbuh ke depan, seiring adanya bisnis utama perdagangan nikel dan batu bara,” ujar Direktur Utama SMGA Julius Edy Wibowo, Senin (29/1).
Dalam IPO, perseroan melepas sebanyak 1,75 miliar saham baru yang mewakili 20 persen dari modal ditempatkan, dengan target dana senilai Rp183,7 miliar, dan rencana pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada (30/1).
Dia menambahkan, perseroan mendapatkan kepercayaan dari investor mengingat kinerja holding yaitu PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) konsisten membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba.
“Permintaan nikel diprediksi naik dari 2.340 kiloton (KT) pada 2020 menjadi 6.250 KT pada 2040, terutama didorong oleh naiknya kebutuhan dari industri kendaraan Listrik (EV) dan baterai,” paparnya.
Ia melanjutkan, penggunaan batu bara Indonesia juga akan tumbuh 4,7 persen year on year (yoy), dipimpin oleh perluasan armada pembangkit listrik batu bara hingga 10 gigawatt (GW).
”Tingginya minat terhadap saham SMGA menggambarkan antusiasme investor pasar modal terhadap prospek nikel dan batu bara yang menjadi komoditas andalan Indonesia,” katanya.
Selain fokus pengembangan perdagangan nikel dan batu bara di pasar domestik, Ia menyebut perseroan juga akan mengembangkan produksi batu gamping pada kuartal I -2024.
Menurutnya, rencana ini sehubungan tingginya permintaan batu gamping, dan adanya kesempatan yang baik di wilayah Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, dimana terdapat banyak smelter yang membutuhkan supply batu gamping.
“Sehingga, perseroan memutuskan untuk mengakuisisi dan melakukan pengembangan atas tambang batu gamping pada wilayah tersebut untuk dapat di supply ke beberapa smelter terdekat,” tergasnya.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batu bara, sesuai kegiatan bisnis yang dijalankan sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batu bara dari supplier.
Penulis : Indra
Editor : Irwen