Perdagangan Awal Tahun 2022 IHSG Berpotensi Alami Tekanan


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal tahun 2022, Senin (3/1) berpotensi mengalami tekanan jual seiring sentimen negatif global.

Pengamat pasar modal dari MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan tanggal dan tahun boleh berubah tetapi persoalan yang dihadapi tetap sama, malah di tahun 2022 persoalan diperkirakan semakin berat mulai dari terus berlanjutnya COVID-19 yakni Varian Delta dan Omicron, berakhirnya Taper Tantrum, penurunan harga komoditas, peluang akan terjadinya defisit penerimaan pemerintah hingga akan naiknya suku bunga US FFR dan Indonesia 7DRR.

"Di awal tahun dan di awal minggu ini, Senin, ada peluang IHSG terkena tekanan jual seiring jatuhnya indeks di Wall Street (DJIA turun 0,41% dan Nasdaq terkoreksi 0,77%) serta turunnya harga beberapa komoditas diantaranya minyak bumi dan batu bara," dalam keteranagnnya di Jakarta.

Di sisi lain semakin meningkatnya varian Omicron dan Delta dimana dalam beberapa hari ke depan diperkirakan akan ada jutaan orang di AS terkena Varian Omicron, peningkatan kasus baru di Eropa Barat, meningkatnya jumlah kasus baru di India serta di lockdownya salah satu kota di China yang berpenghuni 13 juta orang akibat Varian Omicron.️

Adapun IHSG pada perdagangan Senin ini diperkirakan bergerak pada level support 6.542-6.637

Untuk saham-saham yang layak diperhatikan antara lain SAMF, ISAT, SMRA, INTP, PRDA, EXCL, SILO, EMTK, BBNI dan INCO.


Penulis : Irwen