IHSG ditutup melemah dipimpin sektor transportasi dan logistik
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Kamis (1/2), ditutup melemah 6,24 poin atau 0,09 persen ke 7.201,70.
"Bursa Asia bergerak mixed setelah pengumuman kebijakan tingkat suku bunga The Fed yang tetap stabil di level 5,25 persen hingga 5,5 persen,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed tidak memiliki cukup keyakinan terhadap laju inflasi yang masih di atas 2 persen, sehingga masih adanya kemungkinan bahwa penurunan tingkat suku bunga pada Maret 2024 tidak akan terjadi.
Di China, Caixin merilis PMI Manufacturing China yang berada di level 50,8 atau tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya, dimana menunjukkan industri manufaktur China sedang berada di zona ekspansi.
Namun, hal itu justru menghadirkan kebingungan bagi pelaku pasar mengingat sebelumnya Badan Statistik China merilis PMI Manufacturing Januari 2024 sebesar 49,2, yang artinya masih berada di zona kontraksi karena berada di bawah 50.
Dari dalam negeri, IHSG menguat akibat rilisnya S&P Global Manufacturing PMI Indonesia pada Januari 2024 yang tercatat sebesar 52,9,atau naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 52,2, dan mengindikasikan industri manufaktur nasional masih berada di zona ekspansi.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 1,56 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,18 persen dan 0,03 persen.
Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 1,56 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor energi yang masing-masing minus 0,88 persen dan 0,83 persen.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.184.855 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,02 miliar lembar saham senilai Rp8,98 triliun. Sebanyak 210 saham naik, 303 saham menurun, dan 240 tidak bergerak nilainya.
Penulis : Indra
Editor : Irwen