IHSG Awal Pekan Berpotensi Alami Tekanan


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (13/6) berpotensi mengalami tekanan dengan bergerak pada level support 6.930 dan resistance 7.099

Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang menilai tekanan jual masih akan menaungi gerak IHSG seiring cukup tajamnya kejatuhan indeks di Wall Street pekan lalu, di mana Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 2,73% dan Nasdaq terkoreksi 3,52% menyusul diluar dugaan inflasi AS bulan Mei justru naik menjadi 8,6% (level inflasi tertinggi selama 41 tahun terakhir), padahal harapannya inflasi minimal tetap di 8,3% atau turun di bawah level tersebut.

"Ini membuat pelaku pasar memperkirakan The Fed akan agresif menaikan tingkat suku bunga atau federal fund rate (FFR) sebesar 75 basis poin dalam FOMC Meeting di 14-15 Juni 2022," dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/6).

Lebih lanjut, potensi pelemahan IHSG awal pekan ini juga berasal sentimen kembali turunnya harga beberapa komoditas seperti minyak bumi, batubara, minyak sawait mentah (CPO), nikel serta timah ditengah berlanjutnya kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS dan Indonesia tenor 10 tahun.
 
Untuk saham-saham yang layak diperhatikan pada perdagangan hari ini antara lain ISAT, AKRA, CPIN, INDF, PGAS, TBIG dan MIKA.


Penulis : Irwen