Waskita Toll Road Teken CSPA Divestasi 20% Tol Semarang-Batang


PT Waskita Toll Road (WTR) menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atau Conditional Sale Purchase Agreement (CSPA) dengan RDPT Samuel Aset Manajemen Jalan Tol terkait pelepasan 20% saham WTR di ruas tol Semarang-Batang.

 

"Setelah menandatangani CSPA, kami masih harus melakukan pemenuhan persyaratan administrasi dan memastikan proses divestasi dilakukan secara proper dan mematuhi ketentuan yang berlaku sebelum penandatanganan sale purchase agreement (SPA),” kata Direktur Utama WTR, Septiawan Andri Purwanto, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (5/3).

 

Menurut Septiawan, nilai transaksi divestasi ini mencapai Rp1,5 triliun yang akan digunakan untuk mendukung proses bisnis perusahaan di masa mendatang. RDPT tersebut berbasis ekuitas yang dibentuk PT Samuel Aset Management (SAM) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank kustodian.

 

"Saat ini, WTR memiliki saham sebesar 40% pada ruas PT Jasamarga Semarang Batang yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol pemilik konsesi tol Semarang - Batang," paparnya.

 

Induk perusahan WTR, PT Waskita Karya (Persero) Tbk pernah mengumumkan rencana melepas 11 proyek jalan tol dengan perkiraan perolehan dana mencapai Rp31 triliun.

 

Berdasarkan bahan pemaparan Waskita, 11 jalan tol tersebut antara lain ruas tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,4 kilometer (km) dengan potensi nilai Rp 3,5-4,5 triliun, ruas tol Cibitung-Cilincing sepanjang 34 km senilai Rp 1-2 triliun, ruas tol Ciawi-Sukabumi sepanjang 54 km senilai Rp 5-6 triliun, ruas tol Depok-Antasari sepanjang 27 km senilai Rp 500 miliar-Rp 1 triliun, ruas tol Cinere-Serpong sepanjang 10,1 km senilai Rp 1-2 triliun, dan ruas tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 km senilai Rp 500 miliar – Rp 1,5 triliun.

Kemudian, ruas tol Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 km dengan potensi nilai Rp 2-3 triliun, ruas tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km senilai Rp 2-3 triliun, ruas tol Batang-Semarang sepanjang 75 km senilai Rp 5-6 triliun, ruas tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 44 km senilai Rp 500 miliar-Rp 1,5 triliun, dan ruas tol Krian-Legundi-Bunder sepanjang 38 km senilai Rp 4,5-5,5 triliun.


Editor : Irwen