Vale Indonesia Proyeksi Pendapatan Tahun Ini US$683,3 Juta


PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencanangkan perolehan pendapatan sepanjang tahun ini sebesar US$683,3 juta atau turun 11% dari realisasi tahun sebelumnya mencapai US$764,7 juta.

 

Laporan tahunan INCO 2020 yang disampaikan kepada Bursa, Rabu (31/3), menerangkan, rendahnya target pendapatan tersebut seiring dengan proyeksi penurunan penjualan nikel matte dan volume produksi nikel dalam matte sepanjang tahun ini.

 

Manajemen menaksir penjualan nikel matte sebanyak 64.780 ton pada 2021 atau berkurang 11% dari realisasi tahun sebelumnya sekitar 72.846 ton. Target volume produksi nikel dalam matte juga menurun sekitar 11% menjadi 64.083 ton dari realisasi tahun lalu 72.237 ton.

 

“Meski sempat terdampak pandemi Covid-19 dan mengalami penurunan pada kuartal I 2020, namun pada awal kuartal II 2020 permintaan dan harga nikel dunia mulai bergerak naik. Hal ini dipacu oleh pemulihan ekonomi di Tiongkok pasca pengakhiran periode lockdown,” tulis manajemen.

 

Peningkatan permintaan nikel didukung dimulai kembali proyek-proyek infrastruktur maupun pengembangan teknologi di Tiongkok, termasuk mobil listrik yang sebelumnya sempat tertunda dan dihentikan.

 

“Oleh sebab itu, tetap tumbuhnya permintaan nikel di pasar dunia, menjadi peluang bagi perseroan untuk mengembangkan usaha di masa depan,” tambahnya.

 

Lembaga riset dan konsultasi energi, Wood Mackenzie memperkirakan pertumbuhan permintaan nikel sekitar 5% per tahun dari sekitar 750 kilo ton pada 2019 menjadi 980 kilo ton pada 2025, dan 2,11 juta ton pada 2040. Pertumbuhan ini didorong perkiraan konsumsi nikel dalam baterai Li-ion untuk kendaraan listrik dan penyimpanan energi.


Editor : Irwen

Editor : Widya