PT Prime Capital Asia secara resmi menjadi pemegang saham pengendali PT Mitra Investindo Tbk (MITI).

Pergantian pengendali ini sebagai konsekuensi menyusul Prime Capital mengeksekusi haknya dalam penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang digelar Mitra Investindo.

Direktur Mitra Investindo, Diah Pertiwi Gandhi mengatakan, Prime Capital Asia telah menyerap 1,4 miliar saham kelas B dalam rights issue tersebut. Harga pelaksanaan dari right issue tersebut adalah Rp50. Prime Capital Asia juga mengambil 300 juta saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya, total saham yang diserap oleh Prime Capital Asia mencapai 1,7 miliar saham atau 69,59 persen dari total saham yang dimiliki oleh perseroan.

"Dengan demikian, Prime Capital Asia adalah pemegang saham pengendali dari Mitra Investindo," kata Diah dalam keterangan tertulis, pada Kamis (11/2).

Adapun syarat menjadi pemegang saham pengendali menurut peraturan OJK adalah memiliki saham dari 50 persen dari total kepemilikan. Kemudian, memiliki kemampuan untuk menentukan, dengan cara apapun kebijakan pengelolaan perusahaan.

Lebih lanjut, Prime Capital Asia akan menyetorkan 1,4 miliar saham yang diserap dalam bentuk selain uang. Prime Capital Asia akan melakukan inbreng 99,81 persen saham PT Wasesa Line dalam rights issue. Karena itu, setelah rights issue, Mitra Investindo akan mengkonsolidasikan laporan keuangan Wasesa Line.

Wasesa Line adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pelayaran dalam negeri untuk mengangkut orang atau barang sebagai support vessel vehicle dalam kegiatan produksi minyak lepas pantai.

"Dengan mengkonsolidasikan Wasesa Line bisa memberikan kontribusi positif bagi perseroan," kata Diah.

Setelah menjadi pemegang saham pengendali, Prime Capital Asia akan melakukan tender offer atas seluruh saham dalam perseroan yang dimiliki oleh masyarakat. Pelaksanaan tender offer akan diumumkan melalui keterbukaan informasi selanjutnya.

Sebagai informasi, Prime Capital Asia adalah perusahaan Indonesia yang bergerak dalam bidang investasi. Andreas Tjahjadi menjadi pemilik saham terbesar dari perusahaan ini dengan kepemilikan 59,99 persen.