PLTS Atap Gedung Teknologi Krakatau Steel Resmi Beroperasi



DSC_0100
 

 

Jakarta - Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap gedung teknologi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berkapasitas 100 kWp on grid resmi beroperasi.

PLTS tersebut memasok listrik ke jaringan milik PT Krakatau Daya Listrik (KDL). Ini merupakan proyek kedua yang dijalankan oleh KDL, setelah sebelumnya membangun PLTS atap 102 kWp pada 2020. Proyek ini dimulai sejak November 2021 dan diselesaikan satu bulan lebih cepat dari target yang direncanakan.

“Proyek ini merupakan titik awal perusahaan menjalankan fungsi sebagai pengembang dan EPC pembangunan PLTS,” kata Direktur Utama KDL Priyo Budianto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (12/4).

Lebih lanjut, proyek PLTS atap 100 kWp Gedung Teknologi KS yang telah dibangun ini memiliki proyeksi energi tahunan sebesar 152.600 kWh, serta penghematan emisi CO2 tahunan sebesar 95,92 ton.

Adapun proyek konversi lampu konvensional ke lampu LED memiliki proyeksi rata-rata penghematan per tahun sebesar 24,66% dan rata-rata penghematan emisi CO2 sebesar 46,08 ton per tahun. Dengan demikian, total rata-rata penghematan energi dan emisi CO2 tahunan Gedung Teknologi PTKS mencapai 225.908 kWh dan 141,99 ton.

“Green energy yang diterapkan di Gedung Teknologi PTKS merupakan salah satu penjalanan amanah pemerintah dalam konversi pemanfaatan energi fosil menjadi energi baru terbarukan. Untuk melengkapi hal tersebut, ke depan, akan diimplementasikan energy management system untuk pengendalian penggunaan energi yang lebih efisien,” paparnya.

Menurut dia, bisnis energi baru terbarukan (EBT) KDL akan berkembang menjadi EPC dan pengembang.

“Total proyeksi proyek yang akan dijalankan hingga 2026 mencapai 22,4 Mwp, terbagi dalam berbagai bentuk PLTS atap maupun mengambang PV,” ujarnya.

 

Pada 2022-2025, proyek PLTS KDL akan dilaksanakan di lingkungan Kawasan Industri Krakatau dengan total kapasitas 3,3 MWp. Selain itu, terdapat potensi proyek di luar Kawasan Industri Krakatau dengan total kapasitas 4,9 MWp.

Sedangkan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengapresiasi keberhasilan pembangunan PLTS atap Gedung Teknologi KS oleh KDL. Silmy mendorong KDL untuk dapat terus mengembangkan bisnis perusahaan, khususnya dibidang energi baru terbarukan.

“EBT di masa depan tidak dapat terelakkan. Selain itu, ada perihal carbon credit yang perlu diperhatikan. KDL harus bisa mengambil kesempatan tersebut dan menjadi pionir dengan model bisnis, solusi, dan pelayanan yang lebih baik dari yang telah ada,” tegasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 


Penulis : Indra

Editor : Irwen