Pacu kinerja, Maximus Insurance siapkan empat langkah strategis


Jakarta - PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) siapkan empat rencana strategis pada tahun 2024.

“Menghadapi implementasi PSAK 117 tahun 2025, kami melakukan pengelolaan risiko portofolio dan produksi, pengembangan system informasi yang komprehensif, peningkatan kualitas SDM melalui program pelatihan yang intensif,” kata Corporate Secretary Maximus Insurance Norvin Osel dalam keterangan tertulis, Kamis (30/5).

PSAK 117 (sebelumnya PSAK 74), telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI). Standar ini mengadopsi amendmen dari International Financial Reporting Standard (IFRS) 17, yang berlaku secara global sejak 1 Januari 2023.

Secara umum, penerapan PSAK 117 bertujuan meningkatkan transparansi dan komparabilitas atas pelaporan keuangan untuk industri asuransi, terutama di tingkat global. Penerapan atas PSAK 117, efektif per 1 Januari 2025.

PSAK 117 mengatur pemisahan yang jelas antara pendapatan dari kegiatan asuransi, dengan pendapatan dari kegiatan investasi.

Norvin mengungkapkan, tiga rencana strategis lainnya adalah pengkinian laman perusahaan, penandatangan perjanjian kerja sama dengan BPR Semarang, dan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Qoala Plus, salah satu perusahaan teknologi asuransi.

Lebih lanjut, perseroan membukukan pertumbuhan premi bruto sebesar 8,38 persen menjadi Rp1,87 triliun pada 2023, dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar Rp1,7 triliun. Pada periode tersebut, klaim neto naik 8,05 persen menjadi Rp143 miliar, sedangkan beban underwriting naik 11,1 persen menjadi Rp249 miliar.

Sementara itu, hasil underwriting Perseroan melesat 15,9 persen menjadi Rp132 miliar pada 2023 dan hasil investasi mencapai Rp11,25 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami kerugian hingga Rp 96,7 miliar.

“Sejalan dengan itu, perseroan mencetak laba usaha Rp13,5 miliar pada 2023, dibandingkan tahun sebelumnya rugi usaha Rp91,6 miliar. Perseroan meraih penghasilan komprehensif Rp8,49 miliar, berbanding terbalik dari tahun sebelumnya yang mengalami kerugian Rp85,9 miliar,” tegasnya.

 


Penulis : Indra

Editor : Irwen