Mobil Listrik Pertama di Dunia yang Memakai Baterai Sodium-ion Farasis Energy Mulai Diproduksi


Perkembangan Penting di Industri EV, Menandakan Awal dari Era Baterai Sodium

Ganzhou, China, (ANTARA/PRNewswire) - Setelah kehadiran baterai sodium-ion, sektor mobil listrik (EV) China kini memasuki fase transformatif dengan transisi penting dalam teknologi baterai.

The world's first EV powered by Farasis Energy’s sodium-ion batteries rolls off the production line
The world's first EV powered by Farasis Energy’s sodium-ion batteries rolls off the production line

Pada 28 Desember lalu, di sebuah acara peresmian pabrik EV milik JMEV di Nanchang, Provinsi Jiangxi, mobil listrik pertama di dunia yang memakai baterai sodium-ion buatan Farasis Energy telah diluncurkan.

JMEV EV3 (Youth Edition) menjadi standar baru pada segmen EV kelas A00 pertama di dunia yang dilengkapi baterai baru. Menawarkan jarak tempuh 251 km, model ini memenuhi kebutuhan pengemudi muda yang dinamis, meliputi berkendara harian dan menempuh perjalanan di perkotaan.

Baterai sodium-ion buatan Farasis Energy memiliki keunggulan berkat kombinasi oksida berlapis dan karbon keras, serta menunjukkan performa impresif pada segmen baterai EV:

  • Densitas energi: 140 hingga 160Wh/kg;
  • Keamanan: Sel baterai telah diuji secara ketat, berhasil melalui berbagai tes termasuk pinprickoverchargingover-dischargingextrusion, dan soaking. Rangkaian baterai juga memenuhi standar no thermal runaway (NO TP).
  • Kinerja suhu rendah: Baterai ini memiliki discharge capacity retention di atas 91% pada suhu -20°C (-4°F);
  • Siklus pakai: Usia pakai yang lebih awet memenuhi kebutuhan kendaraan penumpang dan kendaraan roda dua bertenaga listrik;
  • Material kimia: Selain oksida berlapis, Farasis Energy juga membuat kemajuan dalam pengembangan material premium lain, seperti senyawa Prussian blue analogues dan polyanionic.

Farasis Energy siap membuat lompatan besar berikutnya dalam teknologi baterai, serta segera meluncurkan baterai sodium-ion generasi kedua pada 2024. Produk yang akan datang ini kelak memiliki densitas energi hingga 160-180Wh/kg, bahkan dapat ditingkatkan hingga 180-200Wh/kg pada 2026 agar mampu memenuhi kebutuhan berbagai skenario penggunaan lain.

Guna memperluas tingkat penggunaan produk baterai sodium-ion, Farasis Energy menjalin kemitraan pada berbagai segmen, termasuk kendaraan listrik mikro kelas A00, kendaraan roda dua bertenaga listrik, layanan penukaran baterai (battery-swapping), dan ESS. Farasis Energy pun meraih respons positif dari berbagai klien yang telah memperoleh dan menguji prototipe baterai buatannya.

Setelah baterai sodium-ion mulai diproduksi massal, Farasis Energy secara strategis siap mendiversifikasikan portofolio produk demi memenuhi beragam kebutuhan pasar. Lewat langkah ini, Farasis Energy akan mempertahankan kesuksesan dalam meraih basis pelanggan baik di pasar dalam dan luar negeri. Dengan kinerja suhu rendah yang terbaik, baterai sodium-ion secara efektif mengatasi keterbatasan jarak tempuh EV pada suhu yang lebih dingin. Di sisi lain, aspek keamanan dan keterjangkauan harga memastikan kehadiran opsi produk untuk berbagai skenario yang lebih luas sekaligus mengoptimalkan pengalaman pengguna. Fitur-fitur ini membuat solusi baterai inovatif ini sebagai unsur pelengkap penting sistem baterai litium bagi segmen yang peka dengan tingkat harga produk dan mengutamakan aspek keselamatan, termasuk residensial, industri, dan penyimpanan energi komersial.


Penulis : Adityawarman