Melantai di BEI, Saham Archi Indonesia Naik 2%


Resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) naik 15 poin atau 2% menjadi Rp765 per saham.

Sebelumnya, harga ARCI berada di Rp750 per saham. Melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), ARCI melepas 3,72 juta saham biasa atau setara 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Adapun setiap sahamnya dilepas dengan harga Rp 750 per saham. Dengan demikian, dana yang dikantongi mencapai Rp2,79 triliun. Jumlah emisi tersebut merupakan yang terbesar sepanjang tahun ini.

Berdasarkan hasil dari penawaran saham selama masa bookbuilding dan offering period melalui sistem e-IPO, ARCI melihat antusiasme para investor ritel. Ini tercermin dari pesanan yang masuk melebihi porsi yang telah telah dialokasikan sebelumnya (oversubscribed) untuk Penjatahan Terpusat (pooling allotment).

Oleh karena itu, selaras dengan peraturan penjatahan baru (mekanisme clawback) dari sistem e-IPO di BEI, ARCI mengalokasikan porsi Penjatahan Terpusat untuk investor ritel yang lebih tinggi daripada yang perseroan telah alokasikan sebelumnya, serta mengurangi porsi Penjatahan Pasti (fixed allotment) untuk investor institusi.

Dalam menggelar aksi korporasi ini, ARCI menggandeng PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

"Archi telah lama merencanakan untuk melakukan IPO. Ini merupakan salah satu milestones yang berhasil dicapai oleh Perseroan dan merupakan momen yang berharga bagi kami. Kami sangat bersyukur atas kepercayaan seluruh pihak terkait yang telah mendukung Perseroan untuk merealisasikan IPO ini," kata Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk Rudy Suhendra, Senin (28/6).

Mengutip prospektusnya, sekitar 95% dana hasil IPO akan digunakan ARCI dan atau entitas anak untuk pembayaran sebagian pokok utang bank. Sisa dana lainnya akan digunakan anak perusahaan, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan atau PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) untuk pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja.

Sekadar informasi, melalui anak usahanya itu, ARCI telah memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman dan rekam jejak operasional di Tambang Emas Toka Tindung yang berlokasi di Sulawesi Utara. ARCI juga telah membangun hubungan erat dengan seluruh stakeholders di sekitar lingkar Tambang Emas Toka Tindung.


Penulis : Indra

Editor : Irwen