Matahari Department Rugi Rp900 Miliar pada 2020


PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatat kerugian bersih sepanjang 2020 sebesar Rp900 miliar dibandingkan tahun sebelumnya meraih laba bersih Rp1,4 triliun.

Salah satu pemicunya adalah rendahnya capaian penjualan bersih yang mengalami anjlok sekitar 52,9% (YoY) menjadi Rp4,8 triliun. Namun, laju beban operasional berhasil ditekan sekitar 27,4% menjadi Rp1,1 triliun didukung oleh negosiasi dengan pemilik mal serta mengkonsolidasikan seluruh aktivitas support center dalam satu lokasi.

“COVID-19 membawa dampak yang tidak diantisipasi sebelumnya bagi bisnis di seluruh dunia, tak terkecuali Matahari. Sepanjang 2020, perseroan beroperasi di lingkungan dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi. Di Maret, Matahari menutup sementara hampir seluruh gerai, dan kemudian membuka kembali secara bertahap di Mei,” kata Chief Financial Officer Matahari, Niraj Jain dalam keterangan resmi, Kamis (18/2).

Di pertengahan September 2020, pembatasan kembali diberlakukan yang mengakibatkan penutupan gerai/pembatasan jam operasional, juga pembatasan jumlah pelanggan.

Sepanjang tahun tersebut, Matahari membuka tiga gerai format batu dan menutup 13 gerai format besar yang tidak menguntungkan, serta mengakhiri bisnis gerai khusus dengan menutup seluruh 12 gerai khusus, dan mengkonsolidasikan bisnis distribusi.

Pada kuartal II 2020, perseroan mendapatkan fasilitas bank tambahan senilai Rp500 miliar dari fasilitas sebelumnya sebesar Rp1,7 triliun.

Ia meyakini sangat tidak mungkin penjualan akan kembali normal sebelum 2022. Oleh sebab itu, perseroan fokus menjaga pelanggan dan karyawan tetap aman, sementara bersiap untuk pemulihan yang dapat datang kapan pun.


Editor : Widya