Kerugian Intiland Membengkak 604%
Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD) mencatat lonjakan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik paruh pertama tahun ini sekitar 604,15% menjadi Rp162,921 miliar dari Rp23,137 miliar periode serupa tahun lalu.
Laporan keuangan perseroan yang dirilis pada Rabu (31/8), membengkaknya kerugian disebabkan oleh ekuitas pada rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama melonjak sekitar dua kali lipat menjadi Rp10,143 miliar dari Rp5,584 miliar.
Beban pajak juga mengembung sekitar 2.239% atau dari Rp110 juta menjadi Rp2,573 miliar.
Pendapatan usaha juga menipis sekitar 14,13% menjadi Rp960 miliar dari Rp1,118 triliun.
Beban pokok penjualan dan beban langsung juga membesar sekitar 6,23% menjadi Rp622,605 miliar dari Rp586,042 miliar.
Namun, intiland berhasil menekan laju beban usaha sekitar 8,26% menjadi Rp172,073 miliar dari Rp187,578 miliar.
Sayang, laba usaha tertekan lebih dari dua kali lipat atau dari Rp344,836 miliar menjadi Rp165,728 miliar.
Hingga semester I 2022, total aset Intiland adalah Rp16,567 triliun dengan liabilitas sebesar Rp10,762 triliun dan ekuitas Rp5,804 triliun.
Sedangkan, posisi kas dan setara kas akhir periode adalah sebesar Rp1,357 triliun.
Editor : Widya