Kabelindo Murni Proyeksi Penjualan Rp1,5 Triliun


PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) memproyeksikan penjualan sebesar Rp1,5 triliun dan laba bersih Rp57 miliar pada tahun ini. 

Berdasarkan materi publikasi Kabelindo, Senin (7/6), penetapan target tersebut dilatarbelakangi oleh perekonomian global yang diperkirakan lebih baik dibandingkan dengan kinerja perekonomian dunia di tahun lalu, dan tumbuh di kisaran 5%. Perbaikan ekonomi dunia ini didorong oleh ekspektasi positif atas ketersediaan vaksin, peningkatan mobilitas masyarakat dan dampak stimulus kebijakan fiskal dan moneter yang berlanjut di berbagai negara, terutama Amerika Serikat dan Tiongkok.

Sejalan dengan perbaikan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 diperkirakan berada pada kisaran 4,8 - 5,8%. Namun demikian, vaksinasi dan disiplin dalam penerapan protokol Covid-19 merupakan prasyarat bagi proses pemulihan ekonomi domestik.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun lalu, telah berdampak pada menurunnya konsumsi listrik nasional dan akan mempengaruhi proyek-proyek sektor ketenagalistrikan di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Draf RUPTL 2021-2030 yang sedang dibahas oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengindikasikan kemungkinan pengurangan kapasitas pembangkit listrik yang akan dibangun dalam 10 tahun ke depan. 

Ada sekitar 15,5 gigawatt (GW) selisih pengurangan kapasitas pembangkit listrik yang akan dibangun berdasarkan RUPTL 2021-2030 bila dibandingkan dengan RUPTL periode sebelumnya. Termasuk dalam tambahan kapasitas yang akan dikurangi tersebut adalah beberapa proyek dalam program ketenagalistrikan 35.000 MW.

Dengan adanya penurunan kapasitas pembangkit listrik yang akan dibangun, otomatis akan mempengaruhi pula proyeksi pembangunan jaringan transmisi hingga gardu induk pada RUPTL tersebut.

Menurut Asosiasi Perusahaan Kabel Listrik Indonesia (APKABEL), permintaan kabel listrik di tahun 2021 belum akan kembali ke posisi sebelum pandemi. Diperkirakan kontribusi PLN pada permintaan kabel nasional akan menurun, sedangkan permintaan kabel dari sektor non-PLN yang mencakup swasta dan proyek, diproyeksikan meningkat.


Editor : Irwen

Editor : Widya