Investor asal Jepang hingga China minati bisnis EV di RI
Jakarta – Investor asal Jepang hingga China berminat untuk berinvestasi pada bisnis kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
"Sudah ada beberapa pihak internasional yang datang untuk ikut serta dalam bisnis EV di Indonesia, diantaranya Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan China," kata Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional (ASDIPI) Direktorat Jenderal Ketahanan Perwilayah dan Akses Industri Nasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Syahroni Ahmad di Jakarta pada akhir pekan.
Menurut Roni, untuk EV pemerintah sedang gencar sekali mempromosikan peluang investasi di EV Indonesia , terutama setelah ada kebijakan impor dari Amerika Serikat yang menaikkan hingga 100 persen bea masuk impor untuk produk EV dari China, dan juga Eropa yang menaikkan sampai 37 persen bea masuk impor EV dari China.
Sebagai produsen utama EV, China berencana untuk memproduksi EV di negara-negara lain termasuk di Turki dan Indonesia. Beberapa perusahaan China juga sudah masuk ke Indonesia.
"Kalau China mau memproduksi langsung mobil listrik dan juga motor listrik. Kemudian dari Jepang, kita dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) melakukan survei mengenai baterai kendaraan listrik terutama kendaraan roda dua sehingga nanti bisa didaur ulang, tapi Jepang masih sekedar survei dan belum memutuskan perusahaan mana yang akan masuk," paparnya.
Dengan Korea Selatan (Korsel), Kemenperin telah melakukan dengan pihak Busan Techno Park yang ingin membuat pusat untuk memverifikasi atau pengecekan baterai EV.
Kemudian dengan pihak Taiwan berkaitan dengan rantai nilai global atau global value chain (GVC) di mana Indonesia berperan di situ.
Penulis : Indra
Editor : Irwen