Hutan Bambu Samho di Ulsan Namgu, Korea Selatan: Suaka bagi Burung-Burung yang Bermigrasi
- Hutan Bambu Samho, objek wisata ekologis yang terkenal di Korea Selatan, dikunjungi berbagai wisatawan yang ingin menyaksikan kicauan burung gagak hitam pada musim dingin.
- Festival Burung Samho 2024 berlangsung pada 9-10 November, menampilkan berbagai pertunjukan, sesi observasi burung, serta kegiatan keluarga di Taman Burung Samho.
Ulsan, Korea Selatan, (ANTARA/PRNewswire)- Terletak di pesisir tenggara Korea Selatan, Ulsan tak hanya dikenal sebagai sentra industri terkemuka yang dihuni perusahaan-perusahaan besar, seperti Hyundai dan Hanwha, namun juga kota ekologis (eco-city) ternama di negara tersebut.
Samho Bamboo Forest merupakan destinasi ideal untuk burung gagak hitam berdiam pada musim dingin.
Salah satu objek wisata alam unggulan di Ulsan adalah Hutan Bambu Samho di Namgu, distrik yang berada di sisi selatan di kota tersebut. Sekitar 40.000 ekor rook (sejenis gagak hitam) memadati tempat ini sehingga membentuk sebuah pemandangan yang memukau di atas langit. Kawanan burung tersebut tiba pada awal Oktober dan menetap hingga awal Maret, serta menciptakan pertunjukan spektakuler pada saat matahari terbenam sehingga menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri.
Berlokasi di lembah Sungai Taehwagang, Hutan Bambu Samho menjadi tempat ideal bagi burung-burung yang bermigrasi sepanjang tahun berkat kondisi iklim yang sejuk, sumber makanan yang berlimpah, serta bebas dari predator. Habitat ini sangat cocok sebagai destinasi burung-burung rook berkumpul ketika musim dingin tiba. Maka, burung-burung ini pun dijuluki "Tamu Khusus Musim Dingin". Hutan Bambu Samho merupakan objek wisata eco-tourism yang paling digemari di Ulsan.
Hutan Bambu Samho dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti Pusat Penelitian Burung yang Bermigrasi, dengan dek observasi di lantai atas yang menawarkan pemandangan burung-burung rook. Pengunjung pun dapat mengunjungi area pameran, teater 5D, serta area VR--sangat populer di kalangan keluarga yang berkunjung bersama anak-anak. Layar teater 5D menayangkan animasi bertema burung dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang agar mudah dinikmati audiens internasional. Pengunjung juga dapat mencicipi suguhan teh tradisional Korea di kafe yang terletak di lantai empat.
Pemerintah lokal di Ulsan Namgu telah menggelar sejumlah inisiatif untuk melestarikan habitat natural ini dan mempromosikan eco-tourism, termasuk menggunakan kendaraan khusus untuk membersihkan lokasi demi mengelola dampak dari populasi burung, serta menjalankan riset demi melindungi habitat burung-burung yang bermigrasi tersebut. Langkah-langkah ini melambangkan komitmen distrik Ulsan Namgu dalam menjaga keselarasan antara manusia dan alam.
Pada 9-10 November, Ulsan Namgu akan menggelar Festival Burung Samho 2024 di Taman Burung Samho dan Pusat Penelitian Burung yang Bermigrasi. Dalam acara ini, sebuah pertunjukan akan diadakan untuk menyambut burung-burung yang bermigrasi, sesi observasi, serta kegiatan bagi keluarga.
"Kicauan burung rook Samho-dong merupakan pertunjukan musim dingin yang unik," ujar Seo Dong-wook, Wali Kota Ulsan Namgu. "Kami mengajak semua orang agar bergabung dalam Festival Burung Samho 2024untuk menyaksikan keindahan alam."
Penulis : Adityawarman