CGTN: Menyambut 2024, bagaimana cara Tiongkok mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat?
Beijing, (ANTARA/PRNewswire) - Target utama Tiongkok adalah mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat. Hal ini disampaikan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam sambutan Tahun Baru pada Minggu lalu di Beijing untuk mengawali 2024.
"Anak-anak kita harus mendapat layanan dan pendidikan yang baik. Generasi muda kita harus memiliki kesempatan berkarier dan meraih kesuksesan. Dan, warga lansia harus memperoleh akses layanan medis dan hari tua yang memadai," janji Xi.
Isu-isu ini sangat penting bagi setiap keluarga, dan mereka turut menjadi prioritas utama bagi pemerintah, seperti ditegaskan Xi. "Kita harus bekerja sama menangani isu-isu tersebut."
Selain menjalankan pembangunan, Tiongkok juga berkiprah di jenjang dunia dan mengemban tanggung jawab sebagai negara besar, menurut Xi.
"Terlepas dari perkembangan dunia, perdamaian dan pembangunan tetap menjadi tren mendasar, dan kerja sama yang saling menguntungkan merupakan satu-satunya cara untuk mewujudkan kedua hal tersebut," ujar presiden Tiongkok ini.
Mengandalkan rakyat
Tahun 2023 bukan menjadi momen yang mudah bagi Tiongkok. Selain pertumbuhan global yang melesu, Tiongkok harus menghadapi perlambatan ekonomi dan menangani bencana alam berskala besar.
"Setelah mengatasi tantangan tersebut, daya tahan ekonomi Tiongkok kini semakin kuat dan dinamis," kata Xi dalam sambutan yang disampaikan Minggu lalu.
"Rakyat menjadi pihak yang diutamakan ketika kami mengatasi seluruh kendala atau tantangan," jelas Xi.
Dalam sambutannya, Xi menyebutkan, pada 2023, beberapa perusahaan mengalami kesulitan, dan beberapa orang susah mencari pekerjaan dan memenuhi kebutuhan dasar. Beberapa lokasi juga dilanda bencana banjir, topan, gempa bumi, atau bencana alam lain.
"Seluruh hal tersebut merupakan prioritas saya," kata Xi.
Ke depan, Xi mendorong berbagai langkah untuk melanjutkan modernisasi Tiongkok, bersikap teguh dan gigih menjalankan filosofi pembangunan baru pada segala sisi, mempercepat pembangunan paradigma pembangunan baru, mempromosikan pembangunan bermutu tinggi, serta mempertahankan pembangunan sekaligus menjaga keamanan.
Presiden Tiongkok ini pun bertekad untuk terus mendukung Hong Kong dan Macao agar mengandalkan daya saing masing-masing, mengintegrasikan diri secara lebih baik dengan pembangunan Tiongkok, serta menjaga tingkat kemakmuran dan stabilitas jangka panjang.
"Tiongkok akan bersatu kembali, dan setiap warga negara Tiongkok di kedua sisi Selat Taiwan harus memiliki semangat untuk mencapai tujuan bersama, serta terlibat dalam revitalisasi bangsa Tiongkok," kata Xi.
Mewujudkan dunia yang lebih baik bagi semua orang
Dalam sambutan Tahun Baru, Presiden Tiongkok ini menjelaskan, konflik masih terjadi di beberapa penjuru dunia.
"Kami akan bekerja sama dengan komunitas internasional demi kemaslahatan manusia, membangun komunitas dengan masa depan bersama demi umat manusia, serta mewujudkan dunia yang lebih baik bagi semua orang," ujar Xi.
"Belt and Road Initiative" (BRI) yang digagas Tiongkok menjadi wadah untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama demi umat manusia melalui kerja sama yang beraneka ragam dan bermutu tinggi.
Dalam kerangka BRI, Tiongkok meneken lebih dari 200 kontrak kerja sama dengan lebih dari 150 negara dan 30 lembaga internasional. Pada periode 2013-2022, nilai perdagangan kumulatif antara Tiongkok dan negara-negara BRI mencapai $19,1 triliun dengan laju pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 6,4%.
Pada level bilateral dan multilateral, Tiongkok telah membangun komunitas dengan masa depan bersama bersama mitra-mitra yang semakin bertambah jumlahnya, serta berasal dari beraneka ragam format. "Global Development Initiative" dan "Global Security Initiative" yang digagas Tiongkok juga telah mendapat dukungan lebih dari 100 negara, sedangkan, "Global Civilization Initiative" juga memperoleh sambutan positif.
Penulis : Adityawarman