CGTN: Bekerja sama memajukan modernisasi, membangun komunitas tingkat tinggi Tiongkok-Afrika dengan masa depan bersama
Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Bagi Eric Ngirababyeyi, tengah menempuh program S2 di sebuah universitas di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur, sebuah surat dari Presiden Tiongkok Xi Jinping menjadi hal yang sangat berharga untuk merayakan masa studinya di Tiongkok.
Dalam surat balasan yang dikirim Juli lalu kepada Ngirababyeyi dan 36 mahasiswa asing lain yang tengah menempuh program S2 dalam bidang audit di Nanjing Audit University, Xi memotivasi mereka agar memanfaatkan bidang audit sebagai cara memahami Tiongkok secara lebih baik, serta berkontribusi mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara Tiongkok dan negaranya masing-masing.
"Dari sisi pendidikan, penelitian lapangan, serta keramahtamahan Tiongkok, kami telah lama berencana menuliskan surat untuk Presiden Xi mengenai seluruh hal yang telah diperbuatnya. Jujur saja, saya tidak berharap mendapatkan surat balasan hanya dalam beberapa minggu," ujar Ngirababyeyi.
Ngirababyeyi bekerja sebagai auditor di Inspektorat Audit Rwanda sebelum berkuliah di Tiongkok dan mengikuti program S2 internasional dalam bidang audit. Diluncurkan pada 2016, program tersebut telah mendidik lebih dari 280 orang yang bekerja di lembaga audit di 76 negara yang berpartisipasi dalam Belt and Road Initiative (BRI).
Menurut Ngirababyeyi, dia dan rekan-rekannya belajar banyak hal tentang audit, serta akan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan tersebut di negaranya masing-masing.
Pemuda Rwanda ini termasuk salah satu di antara lebih dari 50.000 mahasiswa Afrika yang berkuliah di Tiongkok setiap tahun. Tiongkok telah menjadi destinasi pendidikan yang dipilih banyak generasi muda Rwanda, menurut Chinese Mission to the African Union.
Tiongkok telah mendidik lebih dari 220.000 orang dari negara-negara Afrika berdasarkan kebutuhan mereka, menurut Bai Bin, seorang pejabat China International Development Cooperation Agency (CIDCA), dalam sebuah acara jumpa pers baru-baru ini.
Kerja sama Tiongkok dengan Afrika dalam pengembangan sumber daya manusia telah mendatangkan banyak manfaat. Kerja sama ini tidak hanya membantu negara-negara Afrika melatih banyak SDM, namun juga meningkatkan keahlian pembangunan mandiri, serta mendukung negara-negara Afrika mempertahankan momentum pembangunan berkelanjutan, menurut keterangan CIDCA.
Pada 24 Agustus 2023, di ajang China-Africa Leaders' Dialogue, Presiden Xi mengumumkan peluncuran "Plan for China-Africa Cooperation on Talent Development" yang digagas Tiongkok. Program ini mengutamakan kerja sama pengembangan SDM antara Tiongkok dan Afrika dalam rangka modernisasi kapasitas tata kelola pemerintahan, mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial, meningkatkan efisiensi lewat inovasi sains dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
President Xi juga mendorong Tiongkok dan Afrika agar bekerja sama mewujudkan modernisasi di ajang tersebut. Tiongkok berniat meluncurkan sebuah inisiatif yang mendukung industrialisasi Afrika. Lewat inisiatif ini, Tiongkok akan mendukung Afrika untuk mengembangkan sektor manufaktur, serta mewujudkan industrialisasi dan diversifikasi ekonomi.
Dalam BRI yang digagas Tiongkok, kerja sama Tiongkok-Afrika di bidang infrastruktur telah mendatangkan banyak manfaat, bahkan proyek-proyek bermutu tinggi berperan penting memajukan pembangunan industri dan transformasi ekonomi Afrika.
Pada dekade lalu, Tiongkok telah membangun lebih dari 6.000 km jalur kereta dan jalan raya, hampir 20 pelabuhan, serta lebih dari 80 fasilitas pembangkit listrik berukuran besar di Afrika, menurut Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao.
Pada 2013, Presiden Xi mengumumkan prinsip ketulusan, hasil nyata, persahabatan dan niat baik dalam kebijakan Tiongkok untuk Afrika. Dalam 10 tahun terakhir, Tiongkok telah berkomitmen terhadap prinsip-prinsip tersebut.
Dalam sambutannya di Beijing Summit of the Forum on China-Africa Cooperation (FOCAC) 2018, Presiden Xi merasa optimis bahwa hubungan persahabatan Tiongkok-Afrika akan terus dilestarikan dari generasi saat ini ke generasi selanjutnya, dan Tiongkok serta Afrika akan membangun sebuah komunitas yang lebih aktif dengan masa depan bersama.
Dengan tema "Joining Hands to Advance Modernization and Build a High-Level China-Africa Community with a Shared Future," FOCAC Summit 2024 akan berlangsung di ibu kota Tiongkok, Beijing, pada 4-6 September.
FOCAC summit 2024 akan menjajaki cara-cara untuk mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama, serta membuka babak baru dalam membangun komunitas Tiongkok-Afrika dengan masa depan bersama.
Penulis : Adityawarman