Business matching, buka peluang industri makanan dan minuman ke pasar Tiongkok


Jakarta - Kerjasama Lembaga Ekonomi Sosial Budaya Indonesia-Tiongkok (LIT) bersama dengan anggota Kamar Dagang China, Chamber of Commerce of I/E Foodstuffs, Native product and Animal by-products (CFNA) dan PT China Indonesia Food Ingredient Industry Communication Service Center ( PT CISC) akan menyelenggarakan business match yang melibatkan perusahaan dari Tiongkok dan Indonesia.


“Diharapkan business matching ini membuka peluang produk Indonesia untuk di ekspor ke Tiongkok, khususnya industri makanan dan minuman. Produsen dari dalam negeri dapat memproduksi secara kualitas maupun kuantitas serta berkolaborasi dengan perusahaan asal Tiongkok dan diekspor ke Tiongkok,” kata Ketua Umum Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-Tiongkok Sudrajat, Selasa (8/10).


Sudrajat mengungkapkan, industri pada sektor makanan dan minuman di Indonesia belum bisa memproduksi dengan kuantitas dan kualitas sebesar China. 


“Pertemuan pengusaha kedua negara ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas seperti Tiongkok. Indonesia memiliki potensi-potensi makanan lokal tetapi industri dalam skala besar untuk bisa diekspor keluar masih terbatas,” paparnya. 


Lebih lanjutnya, business match ini membuat pebisnis di industri makanan dan minuman dalam negeri dapat meniru industri serupa di China. Sehingga dapat memproduksi dalam skala besar, kualitas terjaga hingga dijual dengan harga murah.


“Mereka dari pedagang, mungkin bisa berkolaborasi dengan lokal. Sehingga bisa dilihat cara produksi hingga mengemasnya, bagaimana industri itu bisa dihasilkan dan produknya bisa masuk ke pasar ekspor,” ujarnya.


Pergelaran yang mengusung tema Chinese Enterprises Go-oversea-In-dept Tour ke Indonesia akan berlangsung pada 11 - 15 November 2024 di Jakarta.


Penulis : Indra

Editor : Irwen