PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencanangkan target volume produksi berkisar 85-89 metrik ton pada tahun ini.

“Harga perkiraan rata-rata berkisar US$51-54 per ton untuk tahun ini,” tutur Direktur BUMI, Dileep Sriwastava dalam siaran pers, Selasa (18/5).

Ia menambahkan, pada 2020 harga penjualan rata-rata lebih rendah sekitar 14%, volume penjualan juga menyusut 7%. Al hasil, pendapatan BUMI berkurang sekitar 21% menjadi US$3,680 miliar dari US$4,653 miliar.

Akibatnya, BUMI membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sekitar US$344,9 juta dari laba US$6,8 juta.

“Penyebab kerugian adalah volume/harga yang lebih rendah, beban bunga termasuk kapitalisasi pada restrukturisasi utang, serta penurunan nilai aset dalam eksplorasi akibat pandemi Covid-19,” tuturnya.

Meski sektor ini masih dalam kondisi tertekan, perseroan tetap berhasil mencatatkan pendapatan operasional sebesar US$230,3 juta.

Selain itu, closing inventory juga menurun sebesar 30% menjadi 2,2 MT pada akhir 2020 dari tahun sebelumnya 3,2 MT. Hal ini mencerminkan optimalisasi modal kerja.