Kuartal I, Laba BTPN Syariah Turun 6,74%


PT Bank BTPN Syariah Tbk membukukan penurunan laba tahun berjalan sekitar 6,74% menjadi Rp375,14 miliar di sepanjang kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp402,29 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi Kamis (22/4), rendahnya capaian laba dipicu melemahnya pendapatan setelah distribusi bagi hasil sekitar 4,2% atau menjadi Rp1,003 triliun per akhir Maret 2021 dari kurun waktu serupa tahun sebelumnya Rp1,04 triliun.

Dengan demikian, rasio pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan mengecil menjadi 0,07% dari 0,32%.

Beban operasional BTPN Syariah juga melonjak sekitar 2,55% dari Rp510,20 miliar menjadi Rp523,23 miliar.

Penurunan laba tersebut juga dipicu oleh tingginya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif sepanjang tiga bulan pertama tahun ini yang berada di level 4,78% dari periode serupa tahun lalu 2,12%.

Rasio kinerja lainnya adalah kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) meningkat menjadi 50,70% dari 42,44%, marjin operasional bersih menurun dari 14,97% menjadi 12,28%, beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga membengkak menjadi 57,23% dari 54,85%.

Net imbalan BTPN Syariah juga tergerus dari 29,59% menjadi 25,95% per Maret 2021, ROA dan ROE juga melemah sehingga masing-masing berada di level 11,36% dari 13,58% dan 25,84% dari 29,59%.

Hingga periode yang berakhir Maret 2021, total aset BTPN Syariah mencapai Rp17,29 triliun terdiri dari liabilitas Rp11,04 triliun dan ekuitas Rp6,25 triliun. Sedangkan, posisi kas dan setara kas akhir tahun dibukukan sebesar Rp2,39 triliun.


Editor : Irwen

Editor : Widya