BTN pacu ketersedian rumah rendah emisi 


Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memacu ketersediaan rumah rendah emisi dalam mendukung komitmen pemerintah untuk mengakselerasi jumlah pasokan rumah layak huni, sehat, dan ramah lingkungan. Pada 2029, BTN akan membiayai 150 ribu rumah rendah emisi. 

Ketua Satgas Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim S. Djojohadikusumo mengatakan pihaknya mendukung penuh inisiatif BTN dalam mendorong pembangunan rumah rendah emisi. Gerakan tersebut, lanjutnya, sejalan dengan upaya pemerintahan baru untuk membangun satu juta rumah di perkotaan dan dua juta rumah di desa di seluruh Indonesia setiap tahunnya.

“Membangun rumah rendah emisi akan meningkatkan pasokan rumah layak huni dan berkualitas, sekaligus menyediakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang," dalam keterangannya dikutip, Jumat (30/8).

Ditambahkan, Inisiatif ini juga akan mendorong green economy menjadi lebih terjangkau, karena permintaan akan komponen-komponen ramah lingkungan akan meningkat. 

Sementara itu Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa bangunan rumah dan aktivitas di dalamnya menjadi salah satu penghasil emisi karbon terbesar termasuk dari penggunaan energi, konstruksi, hingga perawatan dan pemeliharaan. 

"Untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang, BTN berinisiatif memacu ketersediaan rumah rendah emisi," tuturnya. 

Menurut Nixon, langkah ini juga merupakan wujud komitmen BTN menjawab tantangan perubahan iklim serta mendorong ekosistem perumahan nasional yang berkelanjutan. 

“Tahun ini ada 1.000 rumah rendah emisi yang menggunakan minimal 10 persen material ramah lingkungan. Secara bertahap, akan ada 150 ribu rumah dengan 30 persen porsi penggunaan material eco-friendly pada 2029,” jelas Nixon. 

Pada pilot project tersebut, BTN menggunakan material ramah lingkungan berupa floor decking yang mengandung 3,6 kilogram (kg) sampah plastik. Proyek ini juga akan memakai paving block yang mengandung dua kilogram sampah plastik per 1 meter persegi. 

Nixon merinci dengan target bertahap hingga 2029 tersebut, akan berkontribusi pada pengurangan lebih dari 1,7 juta kilogram sampah plastik. Selain itu, emisi karbon juga akan ditekan sebesar 2,42 ton CO2. Dampak tersebut, imbuhnya, setara dengan penanaman 110 ribu pohon dan 323 hektar penyerapan emisi. 

Selain menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan, BTN juga menggerakkan para pengembang kategori rumah rendah emisi untuk memastikan beberapa standar diantaranya efisien dalam pemakaian energi, air, pengelolaan sampah, hingga pengurangan polusi. 


Penulis : Indra

Editor : Irwen