BNI Siapkan Rp1,7 Triliun untuk Buyback Saham


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah dana sebanyak-banyaknya Rp1,7 triliun.

Sekretaris Perusahaan BNI, Mucharom mengatakan di tengah lonjakan kasus positif COVID-19 yang tengah terjadi dan kembali menembus level di atas 10 ribu kasus per hari sejak 17 Juni 2021, IHSG cenderung bergerak fluktuatif dan berdampak pada saham BNI yang menurun signifikan mencapai 25% year to dare ke level Rp4.630 per 30 Juni 2021.

“Tekanan jual di pasar akibat sentimen COVID-19 tersebut membuat saham BNI undervalued dengan prive to book valed per 30 Juni 2021 sebesar 0,75 kali atau telah jauh berada di bawah rata-rata PBV selama 10 tahun yakni 1,60 kali,” katanya dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (22/7).

Menurut Mucharom, dana yang digunakan untuk buyback saham berasal dari kas internal perseroan.

Jumlah saham yang akan dibeli tidak melebihi 20% dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah sebanyak 7,5% dari modal disetor perseroan.

“Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan secara bertahap untuk periode 3 bulan, sejak tanggal 22 Juli 2021 hingga 21 Oktober 2021,” tambahnya.

Lebih lanjut, pelaksanaan transaksi buyback saham akan dilaksanakan melalui BEI.

“Kami meyakini bahwa buyback saham tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan perseroan, karena sampai saat ini perseroan memiliki modal yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha perseroan,” tegasnya.


Editor : Irwen