Indonesia Masih Menjadi Destinasi Prioritas Relokasi


Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan, Indonesia masih menjadi destinasi prioritas bagi perusahaan yang akan melakukan relokasi. 

“2018-2019, tidak ada satupun perusahaan yang merelokasi  pabriknya ke Indonesia padahal terjadi perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Tetapi, di tengah pandemi Covid-19 atau 2020, kita mampu merekolasi sekitar 600 perusahaan,” tegas Bahlil pada acara 11tn Kompas100 CEO Forum yang digelar virtual, Kamis (21/1). 

Ia menambahkan, berbagai sektor perusahaan yang telah direlokasi tersebut sudah ada yang beroperasi, mulai produksi, serta dalam tahapan konstruksi. Beberapa negara yang merelokasi pabriknya ke Tanah Air, yakni Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, dan Hongkong. 

Mengutip materi publikasi BKPM, daftar perusahaan yang sudah ada kepastian melakukan relokasi/diversifikasi ke Indonesia terdapat 16 perusahaan dengan total rencana investasi mencapai US$7.151 miliar, 14 perusahaan yang memiliki intensi relokasi/diversifikasi ke Indonesia dengan potensi investasi US$19.882 juta, serta 122 perusahaan potensial dari berbagai sumber dengan potensi investasi US$40.500 juta. 

“Ada penambahan 3 perusahaan yang sudah pasti melakukan relokasi/diversifikasi ke Indonesia, yakni Johnson&Johnson, KCC Glass, dan Heinz ABC,” tambahnya. 

Selain itu, komparasi kemudahan berusaha antar negara ASEAN pada 2014-2020, Indonesia termasuk dalam klasifikasi mudah berinvestasi. Tiga negara dengan klasifikasi sangat mudah berinvestasi adalah Singapra, Malaysia, dan Vietnam. 

“2021, insya allah akan tercapai baik (komprasi kemudahan berusaha antar negara ASEAN),” ucapnya.


Editor : Irwen