BKPM: Ada Rp474,9 Triliun Investasi Mangkrak Berhasil Direalisasikan


Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia investasi senilai total  Rp708 triliun telah mangkrak pada 2019. Namun, BKPM berhasil merealisasikan investasi kurang lebih Rp474,9 triliun atau 67,1% dari investasi yang mangkrak tersebut.

“Ketika kami masuk di BPKM pada 2019, ada Rp708 triliun investasi yang mangkrak. Nah yang mangkrak ini kami genjot betul-betul dan mencari apa sih masalahnya. Dan tim kami berhasil menemukan penyelesaiannya.,” tutur Bahlil dalam acara 11tn Kompas100 CEO Forum secara daring, Kamis (21/1). 

Ia menilai, penyebab belum terealisasinya investasi tersebut bukan hanya terletak pada promosi, tetapi juga ego sektoral kementerian atau lembaga. 

“Aturan yang tumpang tindih antara pemerintah pusat dan daerah, ditambah lagi persoalan biaya tanah di kawasan industri yang tidak kompetitif jika dibandingkan dengan negara lain, antara lain penyebab mangkraknya investasi,” tegasnya.

Lebih lanjut Bahlil mencontohkan, Lotte Chemical dengan investasi sebesar Rp61,2 triliun yang telah lima tahun belum dapat merealisasikan investasinya di Tanah Air. Penyebabnya adalah masalah tanah. 

Selain Lotte Chimical terdapat beberapa perusahaan yang telah selesai difinalisasikan, yakni Rosneft Rp211,9 triliun, YTL Power Rp38 triliun, Hyundai Rp21,7 triliun, GCL Rp2,7 triliun, Galempa Sejahtera Bersama Rp2 triliun, PT Sumber Mutiara Indah Perdana Rp1,8 triliun, Vale Indonesia Rp39,2 triliun, Nindya Karya (Persero) Rp2,4 triliun, CJ Rp2,4 triliun, Masdar Rp1,8 triliun.

Selanjutnya, Malindo dengan investasi sebesar Rp1,1 triliun, PT Indo Raya Tembaga Rp58,1 triliun, Kobexindo Rp14 triliun, BP Rp1 triliun, Tenaga Listrik Bengkulu Rp5,2 triliun, dan lain-lainya Rp3,2 triliun.


Editor : Widya