BEI: Transaksi efek di Bengkulu hingga Juni 2025 Rp382,9 miliar
Kota Bengkulu (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai transaksi perdagangan efek di wilayah Provinsi Bengkulu hingga Juni 2025 mencapai Rp382,9 miliar dengan jumlah Single Investor Identification (SID) atau investor pasar modal di wilayah tersebut mencapai 76.366 orang.
"Untuk nilai transaksi mencapai Rp382,9 miliar per Juni 2025. Ada peningkatan sebanyak dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp156 miliar," kata Kepala Kantor BEI Perwakilan Bengkulu, Marina Rasyada di Kota Bengkulu, Kamis.
Ia menyebut nilai transaksi paling banyak berasal dari Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Untuk produk pasar saham yang paling banyak diminati oleh investor di Provinsi Bengkulu yaitu saham, reksadana, dan obligasi.
"Investor BEI didominasi oleh umur di bawah 30 tahun karena mungkin proses untuk transaksi di pasar modal terdapat digitalisasi, sehingga didominasi oleh generasi milenial dan gen Z," ujar dia.
Marina menerangkan bahwa meningkatnya nilai transaksi pasar modal di Provinsi Bengkulu, karena meningkatnya literasi keuangan efektif dan kesadaran masyarakat usia muda untuk melakukan manajemen keuangan dan investasi.
Kemudian, dengan meningkatnya pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) membuat investor semakin percaya menempatkan modalnya ke instrumen investasi di pasar modal.
Dengan banyaknya nilai transaksi di pasar saham, dia mengimbau kepada masyarakat untuk dapat menjadikan saham, reksadana dan lainnya sebagai pilihan penyimpanan atau pengelolaan keuangan.
"Serta selalu berhati-hati terhadap sejumlah upaya oknum tertentu terkait investasi bodong atau palsu yang mengatasnamakan keuntungan dari saham dan lainnya," ujarnya.
Editor : Dirgantara


