Bangkit dari Rugi, Pertamina Bukukan Laba Rp2,6 Triliun


Jakarta - PT Pertamina (Persero) hingga semester I-2021 membukukan laba sebesar US$183 juta atau setara Rp2,6 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya rugi senilai US$768 juta.

"Kinerja positif pada paruh pertama tahun 2021 ini didorong oleh pertumbuhan di sisi penjualan yang  mencapai US$25 miliar dan EBITDA US$3,3 miliar, dimana keduanya naik lebih dari 22% dibandingkan tahun lalu," kata Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/8).

Dijelaskan, dampak pandemi yang berkepanjangan masih sangat dirasakan Pertamina sepanjang tahun 2021.

Fluktuasi harga minyak mentah sangat berpengaruh pada kinerja perseroan. Indonesia Crude Price (ICP) meningkat hampir 2 kali lipat dari US$36,5 per Juni 2020 dibanding US$70,06 per Juni 2021.

Adapun produksi Hulu migas Pertamina mencapai target sebesar 850 ribu BOEPD. Dengan kenaikan ICP serta efisiensi pada biaya pengembangan dan biaya produksi, sektor Hulu mencatat pendapatan dan Laba di atas target.

Dari sisi penjualan di hilir,  permintaan BBM berangsur pulih walaupun masih lebih rendah dari kondisi normal sebelum pandemi COVID-19.

"Sampai Juni 2021, demand BBM rata-rata tercatat 126 ribu KL per hari, atau meningkat sekitar 8% dari Juni 2020 yang sekitar 116 ribu KL per hari. Namun angka tersebut masih lebih rendah sekitar 6% dari demand normal sebelum pandemi di tahun 2019," ujarnya.


Editor : Irwen

Editor : Widya