ID FOOD Jaga Stabilitas Harga Daging Jelang Ramadhan


Jakarta – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD melakukan mobilisasi sapi hidup untuk menambah pasokan di wilayah Jabodetabek dalam memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022.

Direktur Utama ID FOOD Frans M. Tambunan mengatakan upaya mobilisasi tersebut dilakukan secara bertahap dari sejumlah sentra ternak. Pemenuhan kebutuhan sapi hidup ini dilaksanakan melalui sinergi dengan sejumlah stakeholder seperti Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Dinas Peternakan Daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, Kementerian Perdagangan, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Pasar Jaya, Pemprov DKI serta BUMD Dharma Jaya.

"Kami akan memobilisasi sapi hidup dari sentra peternak ke Jabodetabek, kemudian menyalurkannya kepada Asosiasisi Pedagang Daging Sapi (APDI) dengan mekanisme komersil (B2B)," dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/4).

Dijelaskan, penyaluran kepada para pedagang daging sapi ini guna menjaga keberlanjutan ekosistem bisnis dan usaha pedagang yang merupakan para pelaku UMKM.

“Ini juga merupakan bentuk tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara anak usaha ID FOOD, PT Berdikari dengan APDI dan Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) tentang kerja sama dalam bidang distribusi hewan ternak serta daging sapi dan kerbau,” terangnya.

Menurut Frans, mobilisasi sapi hidup bertujuan untuk persiapan ketersediaan daging menghadapi kebutuhan di bulan Ramadan dan Idul Fitri di Jabodetabek.

Untuk mengamankan hal tersebut, ID FOOD mengerahkan lini bisnis distribusi dan logistiknya melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan BGR Logistik Indonesia, serta telah menyiapkan fasilitas kandang di Jatitujuh, Majalengka.

“Ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan stok yang tersedia, sehingga dapat membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan daging menjelang Ramadhan dan Idul Fitri,” ungkapnya.

Frans berharap mobilisasi sapi hidup yang melibatkan berbagai stakeholder memberikan kontribusi pada stabilitas harga jual daging di tingkat konsumen.

“Untuk kesiapannya kami terus berkoordinasi dengan Asosiasi Pedagang Daging Sapi di bawah koordinasi Badan Pangan Nasional dengan mengedepankan prinsip pelaksanaan good corporate governance,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dilansir Badan Pangan Nasional, untuk menjaga ketersediaan sapi potong dan pasokan daging beku sampai dengan Idul Fitri tahun 2022 paling tidak diperlukan penambahan pasokan sapi hidup siap potong sekitar 5 ribu ekor.

Sementara itu Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menjelaskan diperlukan mobilisasi pasokan sapi hidup siap potong sekitar 5 ribu ekor sampai dengan ldul fitri 2022.

“Hari ini melalui BUMN ID FOOD Group, yakni PT Berdikari dan BGR Logistik Indonesia mulai terealisasi mobilisasi sapi dari peternak Nganjuk, Jatim sebanyak 40 ekor sapi hidup ke kandang sapi milik PT PG Rajawali II Unit Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat,” tegasnya.


Penulis : Irwen