ICEF umumkan peta jalan pada COP26


AsiaNet 93205

Tokyo, 24 November 2021 (ANTARA/Kyodo JBN-AsiaNet) - Peta jalan ICEF dipresentasikan pada acara sampingan resmi Konferensi Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) dan membahas "Jalur Menuju Netralitas Karbon pada tahun 2050" dengan organisasi-organisasi bersama: International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA), The Energy and Resources Institute (TERI) dan National Institute of Public Health and the Environment (RIVM).

https://www.youtube.com/watch?v=Wc5TrR6PI58

Di Paviliun Jepang sesi ke-26 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP26), acara peluncuran peta jalan digelar, di mana "Inisiatif industri, pemerintah dan akademik untuk mencapai netralitas karbon pada 2050" dibahas dengan pembicara dari CEM CCUS Initiatives, Columbia University dan Hitachi.

https://www.youtube.com/watch?v=E1mkwmBL09o

-Peta jalan ICEF "Mineralisasi Karbon"

Setiap tahun, ICEF (*) berfokus pada teknologi yang diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap emisi nol-bersih jangka panjang dan membuat peta jalan.

(*) ICEF adalah platform internasional yang dipimpin oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) dan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) sejak 2014. Misinya adalah memecahkan masalah perubahan iklim melalui langkah-langkah inovatif. Sesi ICEF tahun ini digelar sebagai bagian dari "Tokyo 'Beyond-Zero' Week."

https://www.meti.go.jp/english/policy/energy_environment/global_warming/roadmap/tokyo_beyond-zero_week/index.html

Peta jalan terbaru ini menampilkan mineralisasi karbon, sebuah proses alami di mana karbon dioksida (CO2) menjadi terikat dalam batuan sebagai mineral padat, menghilangkan CO2 secara permanen dari atmosfer.

Dalam proses alami ini, beberapa jenis batuan bereaksi dengan CO2 dan air, memperbaiki CO2 sebagai mineral yang tak berbahaya tanpa menggunakan energi. Mineralisasi karbon dapat diterapkan di puluhan negara di seantero dunia karena semen dan limbah industri seperti terak baja juga dapat digunakan selain bijih alam yang ditemukan di berbagai negara. Bijih tanah yang ditaburkan ke tanah diharapkan dapat mempercepat proses mineralisasi karbon dan menghasilkan manfaat sekunder sebagai pupuk dan pembenah tanah untuk lahan pertanian. Dengan emisi CO2 global saat ini sekitar 33,5 miliar ton (*), diperkirakan mineralisasi karbon dapat mengurangi CO2 beberapa miliar ton pada 2050.

(*) EDMC Handbook of Japan's & World Energy & Economic Statistics 2021: emisi pada 2018.

Untuk rinciannya, kunjungi: https://kyodonewsprwire.jp/attach/202111123283-O1-50jW2OFl.pdf

Situs web resmi: https://www.icef.go.jp/

Saluran YouTube resmi: https://www.youtube.com/channel/UC7ouNL9NbvDomDTfiubi8iw

Sumber: ICEF Secretariat


Penulis : Adityawarman