Hingga April, Penerimaan Bea Cukai Mencapai Rp78,7 Triliun


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerimaan kepabeanan dan cukai sampai dengan 30 April 2021 mencapai Rp78,7 triliun atau 36,6% target APBN 2021.

“Realisasi tersebut tumbuh 36,5%(yoy),” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita secara virtual, Selasa (25/5).

Ia menjelaskan, penerimaan bea masuk terealisasi sebesar Rp11,49 triliun, meningkat 0,13% yoy seiring tren impor nasional yang terus meningkat, dan bea keluar melonjak 658,9% yoy menjadi Rp7,18 triliun didorong penerimaan BK tembaga dan produk kelapa sawit.

Adapun, penerimaan cukai terealisasi terealisasi mencapai Rp60,05 triliun atau tumbuh 32,8% (yoy), disokong dari penerimaan cukai hasil tembakau yang meningkat 34,4% (yoy) dipengaruhi oleh limpahan pelunasan kredit pita cukai dari akhir 2020 yang jatuh tempo di awal 2021.

Sementara itu, penerimaan pajak sampai dengan akhir April 2021 sudah mencapai Rp374,9 triliun atau 30,5% dari target APBN 2021. Namun, tumbuh negatif sekitar 0,5% year on year (yoy).

“Meski masih terkontraksi, pertumbuhan kumulatif sampai dengan April 2021 lebih baik dibandingkan Januari-Maret, didorong oleh pertumbuhan positif pada bulan April baik secara neto maupun bruto seiring dengan penyampaian SPT Tahunan PPh Badan,” tegasnya.

Menurut dia, realisasi penyampaian SPT untuk tahun 2021 meningkat sebanyak 1,38 juta SPT dari seluruh jenis Wajib Pajak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penerimaan neto mayoritas jenis pajak membaik, bahkan PPh Badan dan PPN Impor mampu tumbuh double digitpada bulan April seiring dengan pemanfaatan insentif fiskal pembebasan PPh 22 Impor dan Pengurangan Angsuran PPh 25 tahun sebelumnya, serta aktivitas impor yang masih tumbuh.

Sampai dengan 17 Mei, pemberian insentif fiskal telah berdampak positif bagi para wajib pajak yang memanfaatkannya, antara lain melalui insentif dunia usaha, insentif PPN DTP Rumah, dan Insentif PPnBM DTP Kendaraan Bermotor.

Realisasi PNBP sampai April 2021 mencapai Rp131,3 triliun atau 44% dari target APBN 2021.


Editor : Widya