Pemerintah telah menyerap dana dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) sebesar Rp34 triliun, dari total penawaran yang masuk mencapai Rp83,4 triliun.

Demikian keterangan resmi Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan dikutip Rabu (7/7).

Rinciannya adalah seri SPN12211007, jumlah nominal yang dimenangkan Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3%. Jumlah penawaran masuk Rp3,5 triliun dengan imbal hasil terendah 3% dan tertinggi 3,2%, bertenor 3 bulan.

Seri SPN12220707, jumlah nominal yang dimenangkan Rp1,7 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,34904%. Jumlah penawaran masuk Rp3,25 triliun dengan imbal hasil terendah 3,2% dan tertinggi 3,43%, bertenor 1 tahun.

Seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp11,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,44603%. Jumlah penawaran masuk Rp22,68 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,33% dan tertinggi 5,85%, bertenor 6 tahun.

Seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp12 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,5829%. Jumlah penawaran yang masuk Rp33,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,5% dan tertinggi 6,95%, bertenor 11 tahun.

Seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp1,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,40883%. Jumlah penawaran yang masuk Rp2,88 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,36 persen dan imbal hasil tertinggi 6,57%, bertenor 15 tahun.

Seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan sebesar Rp6,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,28986%. Jumlah penawaran yang masuk Rp15,13 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,2% dan tertinggi 7,45%, bertenor 21 tahun.

Seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan Rp0,2 triliun, imbal hasil rata-rata tertimbang 6,92826%. Jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp1,91 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,9% dan imbal hasil tertinggi 7,12%, bertenor 30 tahun.

Secara keseluruhan, pembiayaan negara dari lelang SUN selama Januari-Juli 2021 mencapai Rp398,24 triliun.