Semester I, Laba Astra International Turun 22%


PT Astra International Tbk (ASII) mencatat penurunan laba bersih sekitar 22% menjadi Rp8,83 triliun pada semester I tahun ini dibandingkan periode serupa tahun lalu mencapai Rp11,37 triliun.

Kondisi ini disebabkan adanya keuntungan penjualan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) pada semester I tahun lalu. Apabila tidak memperhatikan keuntungan penjualan saham tersebut, maka laba Astra meningkat 61%.

Sementara, pendapatan bersih konsolidasi Astra meningkat 20% menjadi Rp107,4 triliun, dan nilai aset bersih per saham pada 30 Juni tahun ini tercatat mencapai Rp4.012 atau tumbuh 4% dibandingkan akhir 31 Desember 2020.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Djondro mengatakan, sebagian besar bisnis Astra mengalami perbaikan pada semester pertama tahun ini dibandingkan periode sama pada 2020. Meskipun, perseroan menghadapi pembatasan bisnis terkait dengan penanggulangan pandemi Covid-19.

"Walaupun kondisi bisnis telah membaik, kondisi masih akan menantang hingga akhir tahun ini, mengingat kinerja bisnis dan kepercayaan konsumen masih akan terdampak oleh situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sangat memprihatinkan akhir-akhir ini," kata Djony melalui keterangan resmi, Jumat (30/7).

Menurut dia, posisi kas bersih tidak termasuk anak perusahaan divisi jasa keuangan mencapai Rp20,5 triliun pada semester I-2021 atau meningkat 180,82% dari akhir 2020 yang tercatat Rp7,3 triliun.

"Peningkatan ini ditopang oleh kinerja penjualan yang membaik, serta realisasi belanja modal dan keperluan modal kerja yang lebih rendah," ujarnya.

Dilihat dari seluruh lini bisnis, hampir semua segmen membukukan peningkatan kinerja. Segmen otomotif tercatat membukukan kenaikan laba bersih terbesar, yakni sebesar 362% menjadi Rp 3,3 triliun. Peningkatan laba ini karena perseroan bisa menanggulangi dampak negatif dari pandemi pada kuartal II-2020.

"Peningkatan laba juga karena peningkatan volume penjualan pada semester pertama tahun ini, terutama berasal dari segmen roda empat yang diuntungkan oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah," tegasnya.
 


Editor : Irwen