Education Cannot Wait Umumkan Hibah Katalis Program Ketahanan Jangka Panjang Senilai AS$20 Juta di Chad


Hibah yang diperluas ini akan diberikan oleh UNICEF melalui koordinasi dengan para mitra lokal maupun internasional untuk menanggapi kebutuhan yang terus meningkat yang menyebabkan 3,2 juta anak tidak bersekolah.

New York, (ANTARA/PRNewswire)- Chad adalah salah satu negara termiskin di dunia. Secara keseluruhan, lebih dari sepertiga penduduknya membutuhkan bantuan kemanusiaan. Perang di negara tetangga Sudan, konflik antar masyarakat, perubahan iklim, dan berbagai masalah lain memicu lebih banyak pemindahan paksa dan mengganggu jalur pendidikan jutaan siswa.

Growing needs have left 3.2 million children out of school in Chad.

Growing needs have left 3.2 million children out of school in Chad.

Menanggapi krisis yang berlipat ganda ini, Education Cannot Wait (ECW) dan para mitra strategisnya hari ini mengumumkan hibah sebesar AS$20 juta dolar yang akan memperluas Program Ketahanan Jangka Panjang ECW di Chad dan menjangkau sekitar 66.000 anak maupun remaja yang terdampak krisis.

Hibah ini akan disalurkan oleh UNICEF melalui koordinasi dengan Pemerintah Chad dan sejumlah mitra nasional maupun internasional. Kini pendanaan ECW di Chad mencapai AS$61 juta dan telah menjangkau lebih dari 880.000 anak dengan memberikan keamanan, harapan, dan kesempatan yang hanya dapat disediakan oleh pendidikan berkualitas.

Hibah katalis ECW adalah kontribusi signifikan terhadap Rencana Tanggap Kemanusiaan di Chad yang membutuhkan dana AS$28,2 juta untuk pendidikan. Secara keseluruhan, 50% dari permohonan bantuan kemanusiaan belum terpenuhi.

"Chad telah membuka pintu bagi pengungsi dan memasukkan anak-anak pengungsi ke sistem pendidikan nasional. Ini adalah contoh nyata tentang perlindungan bagi pengungsi. Namun kebutuhan saat ini jauh melampaui sumber daya yang tersedia. Kita harus mendukung Chad untuk mempertahankan solidaritas dengan pengungsi. Sumber daya keuangan yang dibutuhkan jauh lebih besar, maka sektor publik dan swasta wajib berkontribusi. Melalui sejumlah besar pendanaan tambahan, kita dapat dan harus meningkatkan pendanaan untuk memastikan akses ke lingkungan belajar yang bermutu tinggi dan melindungi bagi anak-anak maupun remaja pengungsi serta guru mereka di Chad. Jika digabungkan dengan semua aksi lainnya, investasi ini penting bagi pendidikan pengungsi dan mewujudkan komitmen yang kita canangkan di Global Refugee Forum," kata Yasmine Sherif, Direktur Eksekutif Education Cannot Wait, dana global di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pendidikan dalam keadaan darurat dan krisis berkepanjangan.

"Secara umum, tantangan yang dihadapi dunia pendidikan cukup signifikan. Dukungan dari Program Ketahanan Jangka Panjang berperan penting untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dalam keadaan darurat di Chad. Dukungan ini mengatasi krisis pendidikan secara langsung sekaligus berkontribusi secara tidak langsung terhadap pembangunan sosial ekonomi di berbagai provinsi terdampak. Kami berterima kasih kepada Education Cannot Wait yang terus-menerus berupaya mendukung pendidikan dalam keadaan darurat di Chad, dan kami mendorong dukungan berkelanjutan selagi kami berupaya memenuhi kebutuhan pendidikan yang mendesak," kata Menteri Pendidikan dan Pengembangan Kewarganegaraan di Chad, Mr. Mamadou Gana Boukar.

Chad adalah salah satu negara penampung pengungsi terbesar di dunia. Secara keseluruhan, lebih dari 1,7 juta penduduk Chad terpaksa mengungsi, termasuk 1,2 juta pengungsi. Pemindahan paksa, kerawanan pangan dan gizi, keadaan darurat kesehatan, dan dampak bahaya iklim tetap menjadi empat pendorong utama kebutuhan kemanusiaan di Chad.

Semua faktor ini - selain gelombang besar pengungsi yang melarikan diri dari perang di Sudan dan mereka yang kembali dari Republik Afrika Tengah dan Kamerun - membebani sumber daya nasional dan menghambat kemajuan untuk memastikan pendidikan universal. Sekitar 3,2 juta anak dan remaja tidak bersekolah. Sekali pun mereka bersekolah, kualitas pendidikan sering tertinggal, biaya sekolah yang mahal membuat anak-anak tidak bersekolah, dan akses pendidikan sering kali terbatas akibat peristiwa cuaca buruk menjadi lebih berbahaya karena perubahan iklim.

"UNICEF berterima kasih kepada Education Cannot Wait atas dukungannya yang tiada henti bagi anak-anak usia sekolah yang terdampak krisis yang kompleks di Chad. Fase kedua dari Program Ketahanan Jangka Panjang bertujuan untuk memastikan akses ke pendidikan yang inklusif dan bermutu tinggi. Program ini akan memperkuat ketahanan sistem pendidikan dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama di provinsi Ouaddaï dan Logone Oriental, di tahun-tahun mendatang. Bersama-sama, kita dapat mengubah kehidupan dan membangun masa depan cerah bagi anak-anak di Chad," kata Dr. Marcel Ouattara, Acting Representative UNICEF Chad.

Dari 66.600 anak yang ditargetkan melalui investasi katalis ini, lebih dari 40% adalah anak-anak pengungsi. Program ini juga akan melatih lebih dari 1.500 guru mengenai konflik dan pengurangan risiko, kesehatan mental dan dukungan psikososial, serta pedagogi. Program ini juga membuat langkah penting dalam menyediakan pencatatan sipil bagi anak-anak, menjangkau anak-anak perempuan yang rentan, dan menyediakan jalur pendidikan khusus bagi anak-anak penyandang disabilitas.

Tentang Education Cannot Wait (ECW): 
Education Cannot Wait (ECW) adalah dana global di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pendidikan dalam keadaan darurat dan krisis berkepanjangan. Kami mendukung hasil pendidikan bermutu bagi pengungsi, pengungsi internal, dan anak-anak lain yang terdampak krisis, agar tidak seorang pun tertinggal. ECW bekerja melalui sistem multilateral untuk mempercepat tanggap bantuan dalam keadaan krisis dan menghubungkan bantuan seketika serta intervensi jangka panjang melalui program jangka panjang. ECW bekerja dalam kemitraan erat dengan pemerintah, donatur publik dan swasta, badan-badan PBB, organisasi masyarakat sipil, dan pelaku bantuan kemanusiaan dan pembangunan lainnya untuk meningkatkan efisiensi dan mengakhiri tanggap bantuan yang terkotak-kotak. ECW mendesak donatur dari sektor publik dan swasta untuk memberikan dukungan lebih luas agar dapat menjangkau lebih banyak anak-anak dan remaja yang rentan.

Di X/Twitter, harap ikuti: @EduCannotWait @YasmineSherif1 @KentPage

Informasi lain tersedia di: www.educationcannotwait.org

SOURCE Education Cannot Wait


Penulis : Adityawarman