Dukung pemulihan Ekosistem Taman Nasional Kutai, Pupuk Kaltim gandeng KLHK


 

Jakarta - PT Pupuk Kaltim Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersama Balai Taman Nasional Kutai, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penguatan fungsi Taman Nasional Kutai.

Penandatanganan PKS dilakukan oleh Kepala Balai Taman Nasional (TN) Kutai, Syaiful Bahri dan Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta dan disaksikan langsung oleh Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Ahmad Munawir.

“Ekosistem mangrove adalah salah satu ekosistem yang memiliki peran dan fungsi serta manfaat yang sangat penting dalam hal ekologi, sosial dan ekonomi. Karena itu, saya sangat menyambut baik kerja sama ini yang salah satu fokus utamanya adalah melakukan pemulihan ekosistem mangrove di TN Kutai," kata Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Ahmad Munawir di Jakarta, Sabtu (16/3).

Dia menambahkan, beberapa poin penekanan untuk menjadi perhatian kedua belak pihak terutama pada aspek pelibatan masyarakat.

“Masyarakat sekitar kawasan ekosistem mangrove yang menjadi lokasi kerja sama mesti dilibatkan dan menjadi bagian dalam kegiatan kerja sama ini. Poin lain yang perlu menjadi perhatian adalah pentingnya melakukan mapping/pengumpulan baseline data, hal ini untuk mengukur sejauh mana kerja sama ini nantinya telah memberikan dampak positif terhadap kawasan TN Kutai,” papar Ahmad.

Melalui kerja sama ini, ditargetkan jumlah pohon yang akan ditanam mencapai tiga juta pohon mangrove dan lima ratus ribuan tanaman langka endemik.

Lokasi penanaman tersebar, sebagian besar di Resort Pesisir dan Resort Rantau Pulung dengan luas total kurang lebih 925 hektare.

“Selain penanaman, guna melestarikan keanekaragaman hayati flora dan fauna, dalam kegiatan kerja sama ini juga akan melakukan eksplorasi jenis-jenis anggrek endemik TN Kutai," ujar Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta.

Menurut dia, kegiatan tersebut tentunya juga akan didukung oleh monitoring dan perlindungan fauna di dalam kawasan konservasi, serta bantuan infrastruktur dan peningkatan kapasitas SDM.

"Kerja sama ini juga tidak hanya menjadi bukti keberlanjutan komitmen awal Pupuk Kaltim untuk menanam 10 juta pohon hingga 2030 mendatang, namun juga sekaligus upaya untuk melindungi daerah pesisir dari abrasi, memulihkan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi,” tutur Hanggara.

Dalam kesempatan tersebut, seluruh pihak yang terlibat dalam kolaborasi baik ini berharap kegiatan yang direncanakan dalam kerja sama ini akan berjalan lancar dan membawa manfaat yang optimal tak hanya bagi Balai Taman Nasional Kutai dan Pupuk Kaltim, tapi juga untuk pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Pupuk Kalimantan Timur berkomitmen mendukung penguatan fungsi Taman Nasional Kutai dalam empat ruang lingkup kegiatan yaitu, pemulihan ekosistem mangrove, pengawetan flora dan fauna, perlindungan dan pengamanan kawasan, serta penguatan kapasitas kelembagaan Balai Taman Nasional Kutai.

Lewat kerja sama ini, Pupuk Kalimantan Timur secara konsisten menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan mendukung program Pemerintah, salah satunya melalui program Community Forest.

Program ini bertujuan untuk mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati dengan melakukan penanaman bibit di lahan-lahan yang kurang produktif, seperti lahan pesisir, lahan tidur, tambak maupun lahan kering.

Sebagian kegiatan dalam ruang lingkup PKS dengan Balai Taman Nasional Kutai ini merupakan pengejawantahan dari program Community Forest.


Penulis : Indra

Editor : Irwen