Dampak AI pada Pemilu: Makalah Kebijakan Baru Menyoroti Tantangan Global yang Mendesak
Cape Town, Afrika Selatan--(ANTARA/Business Wire)-- Kecerdasan buatan (AI) mengubah kampanye politik di seluruh dunia, menciptakan peluang yang belum pernah ada sekaligus memperbesar risiko proses demokrasi. Menurut makalah kebijakan yang baru diluncurkan,"Pengaruh AI yang Luas pada Kampanye Politik Global 2024," teknik yang didukung AI, misalnya AI generatif (genAI), telah merombak keterlibatan pemilih melalui pesan yang dipersonalisasi. Namun genAI juga muncul sebagai pedang bermata dua: meskipun mendukung kampanye yang efektif, genAI juga menjadi sumber disinformasi yang signifikan yang mengikis kepercayaan pada lembaga demokrasi.
Misalnya, Amerika Serikat, yang diklasifikasikan sebagai "sangat terpolarisasi" dan menduduki peringkat ke-3 dari 28 negara dalam hal polarisasi, menggambarkan bagaimana propaganda yang dihasilkan AI memperparah perpecahan masyarakat. Lebih jauh, A.S. menduduki peringkat ke-1 dalam hal ketidakpercayaan terhadap media sosial, yang memperlihatkan kerentanan terhadap kampanye disinformasi yang didukung AI. Aktivitas Foreign Influence and Malign Interference (FIMI) Rusia secara menyolok memanfaatkan alat AI untuk menyebarkan propaganda bertarget. Platform AI generatif seperti "Doppelganger" berulang kali digunakan untuk menyebarkan disinformasi dan merusak kepercayaan publik di seluruh dunia. Penelitian ini menekankan kebutuhan mendesak agar pemerintah mengatur AI terkait pemilihan umum untuk mencegah penyalahgunaan di masa mendatang dan menjaga integritas demokrasi.
Makalah kebijakan yang ditulis Alisha Butala, Dr. Christopher Nehring, dan Mateusz Łabuz ini dikembangkan oleh Future Shift Labs, sebuah lembaga pemikir global yang meneliti AI dan tata kelola. Resmi diluncurkan pada tanggal23 Januari di IPE Campaign Expo 2025 di Cape Town, Afrika Selatan, makalah ini memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti dan penelitian kasus global. Makalah ini juga menekankan pentingnya regulasi yang jelas, standar etika, dan investasi pada pendidikan publik untuk memerangi campur tangan pemilu yang didukung AI.
Kata Nitin Narang, Pendiri Future Shift Labs yang berperan penting dalam mewujudkan proyek ini: "Pada intinya, penelitian ini adalah tentang manusia - pemilih, warga negara, dan komunitas. Pekerjaan tim kami terdorong oleh komitmen bersama untuk memahami cara AI mengubah lanskap demokrasi kita. Dengan menyoroti berbagai isu penting ini, kami harap dapat berkontribusi pada percakapan global yang lebih berdasarkan informasi, inklusif, dan tangguh."
Dr. Israel Govender, pemimpin pemikiran di bidang tata kelola teknologi, menambahkan: “Bila kita memikirkan perubahan AI yang cepat, pilihan kita saat ini akan membentuk masa depan demokrasi. Penelitian ini memberikan perspektif sangat penting tentang dampak teknologi terhadap nilai-nilai dan lembaga kita, yang berfungsi sebagai sumber daya berharga untuk inovasi yang bertanggung jawab.”
Sagar Vishnoi, salah satu Pendiri Future Shift Labs dan Glen Mpani, penyelenggara IPE 2025, hadir saat peluncuran ini, yang menegaskan kembali komitmen lembaga pemikir tersebut untuk mendorong diskusi global tentang tata kelola, transparansi, dan pertanggungjawaban AI. Vishnoi menyatakan, "Teknologi blockchain akan menjadi dasar bagi aplikasi lain dalam kampanye politik, menyatu tanpa kendala ke dalam ekosistem, seperti peran AI saat ini."
Future Shift Labs adalah lembaga pemikir global yang sedang berkembang dan khusus untuk memajukan kebijakan AI serta mengintegrasikan digital statecraft dengan teknologi mutakhir. IPE Campaign Expo 2025 yang terkenal dengan pameran inovasi politik dan Kairos Communications sebagai mitra utama, menyediakan platform yang sempurna untuk peluncuran penting ini.
Tersedia Galeri Multimedia/Foto: https://www.businesswire.com/news/home/54188918/en
Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.
Contacts
Aastha Naresh Kohli
Head of Communications
Future Shift Labs
91675 32608
Sumber: Future Shift Labs
Penulis : Adityawarman