CGTN: Setelah Tragedi, Hong Kong Siap Bangkit Kembali


Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- CGTN menerbitkan artikel tentang penyelamatan dan rekonstruksi pascabencana setelah kebakaran besar terjadi di Tai Po, Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR). Artikel ini menyoroti kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah HKSAR, warga Hong Kong, relawan dari Tiongkok Daratan, serta berbagai lapisan masyarakat.

Di Wang Fuk Court, Tai Po, warga berangsur pulang kembali ke rumah masing-masing — rumah yang tidak bisa lagi ditempati — sebagian warga bahkan pulang untuk pertama kalinya sejak kebakaran melanda pada 26 November. Banyak warga mendatangi rumahnya hanya untuk mengambil barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Namun, mereka tidak sendirian.

Sekelompok relawan bersiap membantu warga mengemasi barang, mengantar keluarga kembali ke mobil van, dan menyalurkan bantuan lain. Sebuah truk terparkir dengan pintu belakang yang terbuka untuk menyediakan minuman, kardus, dan kantong plastik — gratis bagi setiap warga yang membutuhkan bantuan.

Salah satu relawan adalah Wong Chi-chuen, sopir taksi berusia 58 tahun. Selama lima hari berturut-turut, ia dan beberapa sopir lain mengantar warga secara gratis. "Kami mulai bertugas jam delapan pagi dan baru selesai larut malam," katanya. "Ya, tugas ini mengurangi pendapatan kami, namun membantu orang lain merupakan pekerjaan yang jauh lebih penting."

Mulai dari antrean panjang relawan hingga aliran donasi dari berbagai kalangan, Hong Kong bergerak cepat dan membantu para keluarga yang terdampak tragedi tersebut.

Pemerintah gencar menyalurkan bantuan

Setelah kebakaran terjadi, Presiden Tiongkok Xi Jinping segera mengimbau upaya maksimal untuk memadamkan api dan meminimalkan korban jiwa serta kerugian. Presiden Xi juga menyampaikan belasungkawa mendalam serta simpati kepada keluarga korban dan semua warga yang terdampak.

Pemerintah Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR), hanya dalam hitungan jam, terlibat aktif dalam misi penyelamatan dan merelokasi warga di kota. Tempat penampungan darurat juga dibuka di seluruh Tai Po pada malam yang sama, dan bantuan tunai darurat langsung diberikan.

Hingga 5 Desember lalu, sebanyak 1.369 warga telah ditempatkan di hostel pemuda, kamp, dan hotel. Sebanyak 2.499 orang telah menempati hunian temporer. Chief Executive, John Lee, menegaskan bahwa "Tidak ada keluarga yang telantar", dan seluruh akomodasi akan digratiskan selama masa rekonstruksi.

Satu hari setelah kebakaran terjadi, setiap keluarga menerima bantuan darurat senilai HK$10.000. Pemerintah kemudian mengumumkan santunan HK$200.000 untuk keluarga korban meninggal, serta bantuan biaya hidup sebesar HK$50.000 bagi keluarga terdampak — nilai bantuan lalu dinaikkan menjadi HK$100.000.

Dinas Kesejahteraan Sosial telah menghubungi lebih dari 4.900 warga dari lebih dari 1.900 keluarga melalui skema "satu pekerja sosial untuk satu keluarga", menyediakan konseling, melakukan koordinasi pasokan, dan menyediakan bantuan sehari-hari. Setiap keluarga juga didampingi dua petugas pemerintah yang membantu kunjungan medis, pengepakan, transportasi, dan kebutuhan lainnya.

Pantang menyerah

Tragedi ini membangkitkan aksi kepedulian dari seluruh Hong Kong dan wilayah lain.

Ketika bencana kebakaran terjadi, warga membawa pakaian, makanan, dan air ke tempat penampungan, sedangkan antrean panjang terlihat di pusat donor darah. Selimut yang sangat dibutuhkan warga dikirim dari Dongguan di Tiongkok daratan menuju Tai Po pada malam hari.

Relawan bekerja tanpa henti di tempat penampungan dan hunian temporer untuk memastikan semua kebutuhan warga terpenuhi. Begitu ada permintaan, relawan segera berkoordinasi dan mengirimkan bantuan.

"Warga Hong Kong pantang menyerah. Ketika satu orang menderita, semua saling membantu," kata Mei Siu-fung, Kepala Tim Bantuan di Distrik Tai Po. Menurutnya, sekitar 400 relawan lokal bergerak hanya dalam beberapa jam setelah kebakaran. Semangat pantang menyerah menggambarkan ketangguhan dan tekad kolektif Hong Kong untuk bangkit dari kesulitan.

Dukungan juga mengalir dari Tiongkok daratan dan Makau. Warga Shenzhen mengirimkan truk bantuan, sedangkan anak-anak dan warga lansia di Guizhou menyumbangkan banyak barang kebutuhan. Sejumlah lembaga di Tiongkok daratan ikut mengirimkan perlengkapan medis, bantuan logistik, dan pendanaan dalam jumlah besar. Macao Foundation ikut menyumbangkan HK$30 juta.

Donasi publik untuk program bantuan bagi Wang Fuk Court kini mencapai sekitar HK$3 miliar. Dengan tambahan HK$300 juta dari pemerintah HKSAR, total dana donasi mencapai sekitar HK$3,3 miliar untuk rekonstruksi dan bantuan jangka panjang.

"Bencana memang kejam, namun manusia memiliki kasih sayang," kata Lee. "Aksi kepedulian dan bantuan dari Guangdong, Makau, dan banyak pihak lain mencerminkan belas kasih, solidaritas, dan harapan. Pemerintah akan memastikan setiap dolar digunakan untuk membantu warga yang akan membangun kembali kehidupan mereka."

https://news.cgtn.com/news/2025-12-08/In-the-wake-of-tragedy-Hong-Kong-comes-together-to-rebuild-1IWyRq86a6k/p.html

SOURCE CGTN


Penulis : Bagus