CGTN: Cina membuat perkembangan dalam pemberantasan tuberkulosis


Beijing, (ANTARA/PRNewswire) - Hari Tuberkulosis (TB), diperingati setiap 24 Maret, meningkatkan kesadaran publik bahwa TB masih menjadi isu kesehatan publik dunia yang mengancam kesehatan masyarakat.

Dalam "Global Tuberculosis Report 2023" yang diterbitkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2022, jumlah kasus TB aktif tercatat di atas 10,6 juta di dunia, sedangkan angka kematian mencapai 1,3 juta.

Menjelang Hari TB Sedunia, Peng Liyuan, istri Presiden Cina Xi Jinping dan Duta WHO untuk TB dan HIV/AIDS, mengunjungi masyarakat lokal di Changsha, ibu kota Provinsi Hunan, Cina Tengah, untuk meninjau program pencegahan dan perawatan TB pada tingkat akar rumput.

Dia berkunjung ke Yuhua District Health Education Center untuk mempelajari upaya lembaga ini dalam meningkatkan edukasi kesehatan seputar TB, serta membangun mekanisme pencegahan dan perawatan TB.

Peng mendorong setiap orang agar bekerja sama sebagai penggerak dan relawan yang menyebarluaskan pengetahuan tentang pencegahan dan perawatan TB di tengah warga lokal dan generasi muda.

Lebih lagi, Peng juga menyapa tenaga kesehatan yang melayani masyarakat setempat. Dari mereka, Peng mencermati pengelolaan diagnosis dan perawatan TB pada tingkat akar rumput.

Setelah berbincang dengan pasien TB yang telah pulih, anak-anak yang tengah menunggu vaksinasi beserta orang tuanya, Peng menyampaikan harapan bahwa seluruh pihak akan terus bekerja sama memberantas penyakit TB.

Langkah Cina

Pemerintah Cina sangat memprioritaskan pencegahan dan perawatan TB, bahkan mencantumkannya dalam strategi "Healthy China".

Kepada China Media Group, Zhao Yanlin, Director, Center for Tuberculosis Prevention and Control, CDC Cina, menjelaskan, sepanjang dekade terakhir, angka morbiditas TB di Cina telah menurun sebesar 25%, dua kali lebih tinggi dari penurunan rata-rata morbiditas TB di dunia.

Menurut Zhao, pada 2023, nilai pendanaan nasional untuk pencegahan dan perawatan TB meningkat hampir 20 kali lipat dari angka pada 2001.

Cina terus meningkatkan kapasitas dukungan, menjalankan kerja sama multisektor, melibatkan seluruh masyarakat dan aktif mempromosikan teknik diagnostik baru, solusi terapi, serta perangkat manajemen penyakit. Hasilnya, tingkat kesembuhan TB di Cina terjaga di atas 90%.

WHO dan PBB memiliki harapan besar seputar partisipasi generasi muda dalam mencegah TB, serta keterlibatan mereka dalam mempromosikan layanan kesehatan bagi seluruh umat manusia.

Cina pun sangat memprioritaskan pembinaan relawan berusia muda, serta mendorong aksi sukarela publik dalam pencegahan dan perawatan TB. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah relawan di Cina telah meningkat hingga lebih dari satu juta orang, setengahnya adalah generasi muda.

https://news.cgtn.com/news/2024-03-24/China-advances-battle-against-tuberculosis-1seyW34OSXe/p.html


Penulis : Adityawarman