Kemenperin Dorong Optimalisasi Program P3DN


Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar event business matching belanja produk dalam negeri untuk optimalisasi program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) agar dapat meningkatkan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri oleh instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pemerintah Daerah (Pemda).

“Kemenperin mendorong penggunaan produksi dalam negeri di Kementerian, Lembaga, BUMN dan Pemerintah Daerah. Business matching ini sudah sering dilakukan internal Kemenperin,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (23/3).

Menurut Agus, banyak produk dalam negeri belum mendapatkan pesanan dari Kementerian dan Lembaga karena ada kemungkinan yang memiliki proyek belum mengetahui bahwa sebetulnya proyek-proyek yang ada di wilayah kerjanya sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

"Kita berharap kegiatan ini, secara cepat bisa memunculkan komitmen dari Kementerian/Lembaga/BUMN dan Pemda. Kami pernah melakukan rapat dengan BPS, dimana BPS mempunyai perhitungan bahwa setiap Rp400 triliun belanja pemerintah memberikan dampak positif 1,7% dari pertumbuhan ekonomi nasional," terangnya.

Lebih lanjut, pemerintah saat ini terus mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri terutama yang berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai langkah tindak lanjut aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri.

Hal ini guna mendukung Bangga Buatan Indonesia dan bentuk dukungan pemerintah kepada industri dalam negeri. 

Adapun target pembelian produk dalam negeri untuk belanja barang dan jasa pemerintah pada tahun 2022 mencapai Rp400 triliun.

Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh BPS, dampak pembelian produk dalam negeri senilai Rp400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67% hingga 1,71%.

“Jika pada tahun 2021 terdapat pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69%, maka dengan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, ekonomi Indonesia dapat meningkat 5,36% hingga 5,4%,” ujarnya.

Agus menambahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang gemilang, perlu kerja sama dalam mensukseskan program substitusi impor dan menggantikannya dengan produk dalam negeri.

“Industri dalam negeri harus kita dorong untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya kebutuhan belanja pemerintah dan BUMN,” tegasnya.

 


Penulis : Indra

Editor : Irwen