Bumi Serpong Damai Catatkan Pra Penjualan Rp6,1 Triliun


Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) hingga akhir September 2021 membukukan pra-penjualan (marketing sales) senilai Rp6,1 triliun atau tumbuh 29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,7 triliun.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan besarnya minat, permintaan dan kepercayaan konsumen atas produk properti yang ditawarkan perseroan menjadi katalis pertumbuhan penjualan.

"Kami juga mengapresiasi kebijakan pemerintah yang telah memberikan beragam stimulus di sektor properti, sehingga sektor properti kembali pulih," dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (19/10).

Segmen residensial menjadi kontributor terbesar untuk pra-penjualan, segmen ini berkontribusi 69% atau sebesar Rp4,2 triliun dari total pra-penjualan.

Adapun segmen komersial termasuk kavling komersial, strata-title (apartemen) dan ruko mencapai Rp1,5 triliun, mewakili kontribusi 25% dari total pra-penjualan.

Pencapaian segmen residensial per akhir September 2021 tersebut setara pertumbuhan 44% dibandingkan pra-penjualan periode yang sama tahun 2020 yakni Rp2,9 triliun.

Sedangkan segmen penjualan tanah kavling untuk Joint Venture (JV) tercatat meningkat 83% menjadi Rp332 miliar dari periode yang sama 2020 senilai Rp181 miliar.

“Tingginya minat konsumen dapat dilihat pada kuartal III, dalam periode tersebut pra-penjualan mampu mencapai Rp1,5 triliun atau setara 22% dari target tahunan. Penjualan rumah tapak di kawasan BSD City masih mendominasi angka prapenjualan," ujarnya.

Lebih lanjut, segmen lainnya yakni komersial membukukan pra-penjualan senilai Rp1,5 triliun atau setara kontribusi 25% terdiri dari kavling komersial yang sebagian besar dijual di BSD City senilai Rp481 miliar, strata title (apartemen/kondominium) sebesar Rp421 miliar dan ruko sebesar Rp642 miliar.

“Berdasarkan pencapaian hingga triwulan III-2021, kami optimistis meraih target pra-penjualan sebesar Rp7 triliun pada akhir Desember 2021 mendatang. Penanganan pandemi yang semakin membaik dan semakin tingginya persentase vaksinasi akan memacu pemulihan kegiatan perekonomian di Indonesia," ujarnya.


Editor : Irwen