BTN Syariah raih penghargaan internasional dari Euromoney


Jakarta - Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) meraih penghargaan sebagai Indonesia Best Domestic Islamic Bank di ajang Euromoney Islamic Finance Award di Dubai.

Direktur Consumer BTN, Hirwandi Gafar mengatakan bahwa Euromoney menetapkan penilaian tertinggi pada Unit Usaha Syariah BTN (BTN Syariah) karena telah menunjukkan komitmennya sepanjang 2023 dalam mendukung perumahan berkelanjutan hingga meluncurkan inisiatif lingkungan dan tata kelola perusahaan.

“Penghargaan ini merupakan suatu pencapaian bagi BTN Syariah dalam proses transformasinya menjadi Bank Umum Syariah pada 2025 mendatang,” kata Hirwandi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Dijelaskan Hirwandi, Euromoney menilai BTN dan BTN Syariah memainkan peran penting dalam mendukung program perumahan nasional, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

Sebagai distributor utama KPR bersubsidi pemerintah di Indonesia, BTN memperoleh lebih dari 70 persen alokasi pemerintah, sehingga menambah kuota sebesar 167.346 unit atau sekitar Rp26 triliun pada 2023.

Selain itu di era digitalisasi, BTN mampu beradaptasi dengan baik dengan menciptakan digital mortgage ecosystem yang komprehensif, dan melihat pertumbuhan yang mengesankan di seluruh saluran digitalnya, termasuk peningkatan pengguna aktif perbankan seluler sebesar 50 persen dari tahun ke tahun, pertumbuhan 56 persen dalam pengajuan kredit pembiayaan perumahan (KPR) melalui situs web BTN Properti termasuk aplikasi pendukungnya dengan peningkatan 55 persen dalam layanan digital proyek perumahan yang terdaftar.

Euromoney juga menambahkan penilaian positifnya terhadap BTN karena perseroan menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi keberlanjutan, salah satunya menerapkan inisiatif ramah lingkungan seperti memasang panel surya di kantornya dan bergabung dengan organisasi seperti Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI) dan Inisiatif Pembiayaan Program Lingkungan PBB (UNEPFI).

Pada masa transisi sebagai BUS, BTN Syariah memperkuat pondasi bisnis dengan sejumlah strategi, khususnya dalam menurunkan kredit bermasalah, meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), serta penyaluran kredit perumahan maupun kredit ke UMKM. 

“Tahun 2023 merupakan tahun yang penting dimana, BTN Syariah melakukan banyak inovasi dengan meluncurkan produk pembiayaan baru seperti pembiayan multimanfaat refinancing atas aset, selain properti dengan mekanisme Musyarakah/syirkah dan Bai’i dan pembiayaan perumahan dengan cara penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna/manfaat berdasarkan transaski sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan atau selerti KPR rent to own," ungkap Hirwandi.

Hirwandi menambahkan tidak hanya akan memperkuat bisnis BTN Syariah ke depan, tetapi juga mendukung pemerintah dalam membangun perekonomian ekonomian syariah yang diproyeksikan BI dapat tumbuh 4,7-5,5 persen dan pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah diproyeksikan berada pada kisaran 10-12 persen pada 2024. 

“Pada masa transformasi BTN Syariah sedang mengembangkan program keuangan syariah yang mendukung program ekonomi syariah yang masuk dalam program utama Bank Indonesia seperti memperluas dan memperbesar porsi pembiayaan di luar KPR, diantaranya UMKM, dan program pasar keuangan syariah seperti penerbitan SUKUK Tapera perdana pada tahun 2023 lalu,” ujarnya.

Terkait kinerja hingga kuartal I 2024, BTN Syariah membukukan laba bersih mencapai Rp164,1 miliar, melonjak 56,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp105,1 miliar. 

Lonjakan laba bersih tersebut ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang tumbuh 20 persen menjadi Rp39,1 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan dengan Rp32,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 


Penulis : Indra

Editor : Irwen