BKPM dan China ENFI Teken Proyek Smelter Tembaga


Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan China ENFI Engineering Corporation (ENFI) menandatangani nota kesepahaman tentang proyek peleburan tembaga yang akan dibangun di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. 

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia berharap penandatanganan nota kesepahaman ini segera ditindaklanjuti untuk menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan. 

“Setelah nota kesepahaman ini ditandatangani, saya minta kita tidak lama-lama proses implementasi. Nanti urusan perizinan dan insentif fiskal, BKPM yang akan bantu, selama proposal dari China ENFI adalah yang terbaik dan menguntungkan Freeport, China ENFI, dan Indonesia,” ujar Bahlil dalam siaran pers , Selasa (13/4). 

Ia menegaskan keseriusan Pemerintah Indonesia dalam mendukung rencana investasi tersebut dan menjamin ketersediaan suplai bahan baku yang akan disediakan oleh PT Freeport Indonesia sebanyak minimal 800.000 ton per tahun. 

Proyek ini sejalan dengan arahan Presiden mengenai transformasi ekonomi melalui peningkatan nilai tambah dan ekspor Indonesia ke dunia. 

Di tempat yang sama, Menteri ESDM Arifin Tasrif mendukung kerjasama BKPM dengan China ENFI dalam proyek peleburan tembaga tersebut.  

“Dengan adanya kerja sama dengan pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini diwakili oleh BKPM dengan ENFI, kami harap dapat memberikan nilai tambah pembangunan fasilitas pemurnian tembaga yang kompetitif di Indonesia, pengelolaan industri berbasis tembaga lebih berkembang, dan mendorong industri lain demi kesejahteraan masyarakat,” tutur Arifin. 

Presiden China ENFI, Liu Cheng mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia untuk merealisasikan proyek ini. ENFI berharap proyek dapat berjalan dengan baik dan cepat selesai. 

“Setelah ini, kami akan sesegera mungkin menyelesaikan preliminary study agar proyek bisa cepat selesai. Kami juga akan merangkul Freeport dan MIND ID untuk bersama dalam proyek ini," tutur Liu Cheng. 

 

Kapasitas peleburan tembaga yaitu Katoda Tembaga 400.000 ton per tahun yang akan dibagi menjadi dua tahap. Dalam proyek ini, perusahaan akan melibatkan perusahaan lokal Indonesia sebagai mitra strategis, yaitu PT Freeport Indonesia dan MIND ID.


Editor : Widya