Biara Wenshu di Chengdu Bagikan Bubur Laba secara Gratis
Chengdu, Tiongkok, (ANTARA/PRNewswire)- Biara Wenshu di Chengdu, provinsi Sichuan, membagikan 100.000 mangkuk bubur Laba yang baru dimasak kepada para pengunjung pada 5-7 Januari untuk merayakan Festival Laba.
Festival Laba, hari libur di Tiongkok yang dirayakan pada hari kedelapan bulan ke-12 dalam kalender Tiongkok, jatuh pada 7 Januari pada tahun ini.
Membagikan bubur Laba gratis telah menjadi tradisi di Biara Wenshu selama lebih dari 300 tahun. Bubur Laba di biara ini terbuat dari 14 bahan makanan, termasuk kulit jeruk yang telah dikeringkan, anggur merah, biji jali, goji berry, serta beras hitam.
Menurut Wang Chuanxi, seorang relawan di Biara Wenshu, pihak biara juga telah membuat 324 titik untuk membagikan bubur tersebut di seluruh Chengdu, serta mengedarkan 250.000 mangkuk bubur Laba yang telah dibuat selama tiga hari.
Selain itu, pihak biara juga mengirimkan 100.000 bahan bubur Laba secara gratis lewat platform daring kepada berbagai orang di Tiongkok, serta membagikan paket bubur Laba berukuran besar untuk 20.000 orang yang berada di rumah jompo, sekolah-sekolah khusus, dan berbagai komunitas.
Menurut pihak biara, Laba awalnya adalah sebuah hari untuk mengucap syukur atas hasil panen, serta mempersembahkan kurban kepada leluhur. Setelah Buddhisme menyebar dari India ke Tiongkok, Festival Laba pun memiliki makna penting untuk memperingati pencerahan Sakyamuni, pemimpin spiritual Buddhisme.
Festival Laba merupakan cerminan sejati dari kebudayaan Tiongkok yang inklusif dan beraneka ragam, seperti dijelaskan pihak biara. Dengan menggelar acara ini, pihak biara ingin mengintegrasikan festival tradisional ini dalam kehidupan masyarakat, serta menghadirkan kehangatan dan karunia di tengah kesibukan sehari-hari.
Tan Jihe, seorang peneliti ternama di Sichuan Academy of Social Sciences, berkata bahwa wilayah Bashu (kini mencakup Sichuan dan Chongqing) memiliki kontribusi terhadap Festival Laba dan bubur Laba. Pada era dinasti Qin dan Han (221 BC-220 AD), keluarga di wilayah tersebut biasa menikmati bubur saat Festival Laba berlangsung.
Menurut Tan Jihe, Biara Wenshu berupaya melestarikan tradisi Laba lewat cara-cara inovatif, serta menerapkan kebajikan dan kearifan Zen Buddhisme dalam aspirasi modern yang ingin mencapai kehidupan yang bahagia dan bermakna.
Jia Libin, Direktur Pusat Pelestarian Budaya Tak Benda Chengdu, menjelaskan, cita rasa manis dari bubur Laba dan Festival Laba ikut membina rasa bersyukur, kebajikan, dan keselarasan keluarga, serta membentuk memori kolektif dan identitas kultural masyarakat Chengdu.
SOURCE Chengdu Wenshu Monastery
Penulis : Adityawarman