Utang Luar Negeri RI Kuartal IV Naik 3,5% YoY


Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal IV 2020 mencapai US$417,5 miliar, terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan Bank Sentral) sebesar US$209,2 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) US$208,3 miliar.

“Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia pada akhir kuartal IV 2020 tumbuh sebesar 3,5% (YoY), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 3,9% (YoY),” kata Direktur Eksekutif BI, Erwin Haryono dalam siaran pers, Senin (15/2).

Ia menilai, perlambatan ULN tersebut terutama disebabkan perlambatan pertumbuhan ULN swasta sekitar 3,8% (YoY) dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 6,2% (YoY). Perkembangan ini didorong oleh melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) serta kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan (LK) yang lebih dalam.

Pada akhir kuartal IV 2020, ULN PBLK tumbuh sebesar 6,4% (YoY), melambat dari pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 8,4% (YoY). Selain itu, kontraksi ULN LK tercatat sebesar 4,7% (YoY), lebih besar dari kontraksi pada kuartal sebelumnya yang tercatat 0,9% (YoY).

Berdasarkan sektornya, ULN terbesar dengan pangsa mencapai 77,1% dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan dan penggalian.

Sedangkan, ULN pemerintah tumbuh 3,3% (YoY) atau tercatat menjadi US$206,4 miliar, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal III 2020 sebesar 1,6% (YoY).

Perkembangan ini didukung oleh terjaganya kepercayaan investor sehingga mendorong masuknya aliran modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN), di samping adanya penarikan sebagian komitmen pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Struktur ULN yang sehat tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir kuartal IV 2020 yang tetap terjaga di kisaran 39,4%, meskipun meningkat dibandingkan dengan rasio pada kuartal sebelumnya sebesar 38,1%,” terangnya.

 


Editor : Widya