Bank Jakarta Dukung Digitalisasi Pasar di Jakarta
Jakarta — PT Bank Jakarta berkomitmen mendukung penuh pelaksanaan lomba Digitalisasi Pasar untuk mendorong percepatan transformasi digital, khususnya dalam sistem pembayaran di pasar-pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H Widodo mengatakan bahwa digitalisasi sektor pasar tradisional menjadi bagian penting dari pembangunan ekonomi perkotaan yang modern dan inklusif.
“Bank Jakarta melihat digitalisasi pasar sebagai momentum untuk menghadirkan ekosistem transaksi yang lebih efisien, transparan, dan terjangkau," kata Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/7).
Ditambahkan, transformasi pasar bukan hanya agenda pemerintah tetapijuga komitmen bersama seluruh pelaku ekonomi.
"Bank Jakarta siap menjadi bagian penting dari perubahan ini,” kata Agus.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menilai melalui ajang lomba Digitalisasi Pasar 2025 pihaknya mengusung empat target besar yaitu peningkatan kesejahteraan pedagang, efisiensi transaksi, optimalisasi pajak daerah, dan pemberantasan premanisme pasar.
“Saya yang usulkan lomba ini. Tujuannya jelas, agar pedagang akrab dengan sistem digital seperti QRIS dan EDC,” kata Pramono.
Menurutnya, digitalisasi tak hanya soal kecepatan transaksi, tapi juga soal keamanan dan ketertiban. “Kalau tak ada uang tunai beredar, ruang untuk copet dan pungli ikut hilang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pramono menyebut digitalisasi pasar sebagai langkah strategis memperkuat ekonomi rakyat.
“Ini bukan gaya-gayaan modernisasi, tapi upaya jangka panjang membangun fondasi ekonomi dari bawah,” ucapnya.
Saat ini ujar Pramono, 20 pasar telah ikut serta dalam program ini dan ditargetkan menjangkau seluruh 133 pasar di Jakarta.
“Transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Pasar harus jadi episentrum ekonomi rakyat yang bersih, tertib, dan berdaya saing,” ungkap dia.
Adapun lomba digitalisasi pasar digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui kolaborasi antara Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Perumda Pasar Jaya.
Direktur Utama Pasar Jaya, Agus Himawan mengatakan bahwa aspek kebersihan dan pengelolaan limbah juga menjadi penilaian utama.
“Pasar modern itu bukan cuma cashless, tapi juga bersih dan tertata,” tuturnya.
Penunjukan BI dan OJK sebagai juri lomba juga dinilai sebagai arah baru pembangunan ekonomi lokal berbasis teknologi.
“Digitalisasi pasar ini game changer sesungguhnya. Bukan sekadar inovasi, tapi strategi sistemik untuk memperkuat literasi keuangan dan inklusi digital,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi menjelaskan bahwa perseroan telah mempersiapkan langkah-langkah konkret untuk mendukung program ini, mulai dari edukasi langsung kepada pedagang, aktivasi QRIS, pembukaan rekening digital, hingga integrasi layanan perbankan dengan ekosistem pasar.
“Kami optimistis bisa menunjukkan performa terbaik dalam hal literasi dan adopsi keuangan digital,” kata Arie.
Penulis : Dirgantara


