Bank Jakarta bukukan kinerja positif di semester I 2025
Jakarta — Bank Jakarta hingga semester I 2025 membukukan laba bersih mencapai Rp421,18 miliar atau tumbuh 24,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp338,53 miliar.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, mengatakan bahwa pertumbuhan laba bersih itu terutama ditopang peningkatan pendapatan bunga bersih 10,38 persen menjadi sebesar Rp1,47 triliun pada Juni 2025, dari semula senilai Rp1,34 triliun pada Juni 2024.
"Kinerja positif ini merupakan cerminan dari komitmen perseroan untuk terus bertumbuh secara sehat dan inklusif," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/7).
Lebih lanjut, Bank Jakarta terus memperkuat fungsi intermediasi dengan memperluas akses pembiayaan produktif, khususnya kepada pelaku UMKM yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi daerah.
Berbagai program efisiensi yang dilakukan terbukti mampu menekan rasio BOPO yang membaik menjadi 83,86 persen dari sebelumnya 87,02 persen, atau turun 3,17 persen year on year (yoy).
"Capaian ini sejalan dengan strategi transformasi menyeluruh dan langkah ekspansi bisnis, termasuk melalui sinergi regional yang kian diperkuat," kata Agus.
Adapun hingga Juni 2025, total aset Bank Jakarta tercatat mencapai Rp84,72 triliun, meningkat 2,96 persen dibandingkan posisi triwulan II 2024 sebesar Rp82,29 triliun.
Pertumbuhan total aset Bank Jakarta seiring peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tercatat Rp67,69 triliun atau tumbuh 3,84 persen secara year on year (yoy).
Meskipun kondisi persaingan DPK masih dirasa cukup ketat, CASA (Current Account Saving Account) Bank Jakarta mengalami peningkatan 8,03 persen (yoy), menjadi Rp25,37 triliun pada Juni 2025, hal itu menjadi fundamental yang baik bagi Bank Jakarta untuk tumbuh secara solid ke depannya.
Disisi penyaluran kredit, pertumbuhan triwulan II 2025 terutama ditopang oleh penyaluran Kredit sektor UKM, yang tumbuh 43,70 persen (yoy) menjadi Rp2,31 triliun, serta kredit konsumer meningkat 2,92 persen (yoy) menjadi Rp23,50 triliun.
Menurut Agus, hingga Juni 2025 perseroan terus melakukan penetrasi pemasaran kredit UKM sekaligus literasi keuangan di sentra-sentra UKM, kolaborasi dengan Dinas Koperasi UMKM dalam program pemberdayaan pelaku UKM, pelaksanaan kerjasama channeling penyaluran Kredit Multiguna dengan mitra fintech dan koperasi serta telemarketing melalui berbagai saluran digital.
"Ini merupakan komitmen Bank Jakarta dalam mendukung pertumbuhan sektor riil," ujarnya.
Penulis : Dirgantara


