April, Utang Luar Negeri RI Capai US$418 Miliar


Bank Indonesia mencatat posisi utang luar negeri Indonesia pada April 2021 sebesar US$418 miliar atau tumbuh 4,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,2% (yoy).

“Perkembangan tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan posisi ULN pemerintah dan ULN swasta,” ujar Direktur Eksekutif BI, Erwin Haryono dalam siaran pers, Selasa (15/6).

Ia menjelaskan, ULN pemerintah pada April 2021 tumbuh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Secara tahunan, ULN pemerintah pada April 2021 tumbuh 8,6% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2021 sebesar 12,6% (yoy).

ULN pemerintah meningkat pada April 2021 seiring dengan penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek, diantaranya program inklusi keuangan.

Di samping itu, sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga, mendorong investor asing kembali menempatkan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.

Sementara, pertumbuhan ULN swasta pada April ini sekitar 1,2% (yoy) atau melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya, yakni sebesar 2,6% (yoy). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ULN lembaga keuangan yang terkontraksi semakin dalam sebesar 8,8% (yoy) dari kontraksi 6,6% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Selain itu, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan juga mengalami perlambatan menjadi sebesar 4,3% (yoy) dari 5,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada April 2021 tercatat sebesar 209 miliar dolar AS dan didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78,4% terhadap total ULN swasta.

“ULN Indonesia pada April 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,9%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,1%,” tegasnya.


Editor : Irwen