2022 Setoran Dividen BUMN Akan Mencapai 75%


 

 

Menteri BUMN Erick Thohir memproyeksikan, realisasi setoran dividen perusahaan BUMN pada 2022 dapat mencapai 75%.. Pada tahun ini,setoran dividen  diperkirakan terealisasi sekitar 50%.

Berdasarkan Buku Nota Keuangan 2021, setoran dividen BUMN turun sekitar 50% menjadi Rp26,1 triliun jika dibandingkan Rp43 triliun pada dengan APBN 2020.

“Salah satu yang menjadi challenge tahun 2022 (adalah) mungkin dividen kita bisa kembali seperti sebelum Covid-19. Hari ini, kita beranikan diri kalau tahun ini bisa (setor) 50% dan tahun depan bisa 75%,” kata Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1).

 

Menurut dia, kemampuan BUMN memberikan dividen tergantung dari capaian profitabilitas perusahaannya. Terkhusus, perusahaan BUMN yang mencatatkan saham di lantai Bursa Efek Indonesia memberikan sinyal positif dengan adanya peningkatan harga saham.

 

“Saham-saham BUMN sangat positif di Bursa. Hal ini terjadi karena penerapan GCG dan proyek masa depan, seperti bisnis baterai EV,” sambungnya.

 

Erick menambahkan, pabrik baterai kendaraan listrik yang tengah dikembangkan oleh PT Pertamina (Persero) bersama holding BUMN tambang memberikan dampak positif bagi  keberlangsungan usaha, efisiensi, dan pemanfaatan energi baru terbarukan. Dicontohkannya, penggunaan mobil listrik dalam beberapa tahun mendatang mengharuskan stasiun pengisian bahan bakar beralih fungsi. 

 

“Inilah yang kenapa kita lakukan juga strategi jangka panjang bagi masing-masing BUMN. Terbukti, akhirnya orang percaya Antam Tbk sebagai penyuplai nikel yang menjadikan sahamnya sahamnya baik. Ataupun di bank-bank yang pada saat ini mendapatkan sinergisitas ultra mikro ataupun syariah yang sahamnya sangat dipercaya. Kesemuanya ini pertama kalinya saham BUMN lebih tinggi dari pada LQ45,” urainya. 

 

Untuk penguatan pendanaan BUMN, Erick bilang dapat melalui berbagai instrumen pasar modal seperti penerbitan saham baru atau rights issue, penyertaan modal negara, hingga berbagai aksi korporasi lainnya. 

 

“Nah, salah satunya kita memperkuat bagaimana merger bank syariah milik BUMN. Ini salah satu cara memperkuat agar industri syariah bisa masuk ke top 10 global. Dan, di sini kita lihat di keberpihakan kepada UMKM mulai membesar,” tegasnya. 

 


Editor : Widya